Inggris dan Uni Eropa menandatangani Perjanjian Kerja Sama dan Perdagangan usai Brexit pada Rabu (30/12). Kesepakatan itu diteken sehari sebelum Inggris memisahkan diri dari pasar tunggal Uni Eropa.
Kesepakatan tersebut menjadi akhir yang melegakan setelah perundingan antara Inggris dan Uni Eropa selama sembilan bulan berjalan sangat alot.
"Ini merupakan jalan yang panjang. Ini saatnya menaruh Brexit di belakang. Masa depan kita diciptakan di Eropa," ujar Presiden KomisiUni Eropa, Ursula von der Leyen sambil tersenyum dalam acara seremoni penandatangan di Brussel, dilansir AFP.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usai diteken von der Leyen, dokumen setebal 1.246 halaman itu diterbangkan pesawat Royal Air Force ke London untuk ditandatangani oleh Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Setelah membubuhkan tandatangannya, Johnson mengangkat jempol. Ia menyebut momentum tersebut sebagai awal dari hubungan yang indah antara Inggris dengan negara sahabat dan mitranya di Uni Eropa.
"Ini merupakan kesepakatan yang bagus untuk negara ini dan juga untuk teman dan mitra kami," ujar Johnson.
Dokumen kesepakatan itu menjelaskan secara detail penampang perdagangan, penegakan hukum, dan penyelesaian konflik di antara kesepakatan yang akan memisahkan pasar Inggris Raya dan Eropa pada 31 Desember 2020.
Mulai 1 Januari 2021, warga tidak bisa bergerak bebas dari Inggris ke Uni Eropa, dan sebaliknya.
Sebagai informasi, memutuskan ingin berpisah dari Uni Eropa pada 2015 silam, dengan hasil pendukung Brexit memperoleh 52 persen suara, melawan kelompok penentang sebanyak 48 persen.
(afp/sfr)