Inggris-Uni Eropa Akhirnya Sepakati Perjanjian Dagang Brexit

CNN Indonesia
Sabtu, 26 Des 2020 20:40 WIB
Inggris dan Uni Eropa akhirnya menyepakati klausul perdagangan bebas menjelang Brexit pada 1 Januari 2021.
Ilustrasi replika bendera Inggris dan Uni Eropa. (JOHN THYS / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Inggris dan Uni Eropa akhirnya menyepakati ketentuan soal perdagangan bebas sepekan menjelang Brexit.

Dilansir Associated Press, Sabtu (26/12), kesepakatan itu mengakhiri kekhawatiran akan terjadinya kekacauan perekonomian antara kedua belah pihak menjelang pergantian tahun, dan membawa kegembiraan bagi pelaku usaha setelah bertahun-tahun risau akibat perundingan Brexit yang selalu buntu.

"Kita berhasil mengendalikan aturan dan nasib kita," kata Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, juga menyambut baik keputusan itu.

"Ini adalah jalan panjang dan berliku, tetapi kita berhasil membuat kesepakatan untuk membuktikannya. Kesepakatan itu adil dan seimbang, serta tepat dan bertanggung jawab bagi kedua belah pihak," kata von der Leyen.

Setelah kesepakatan itu ditandatangani oleh kedua belah pihak, Inggris dan 27 negara anggota Uni Eropa bisa melanjutkan perdagangan tanpa tarif atau kuota, setelah Inggris resmi keluar dari blok itu pada 1 Januari mendatang.

Kesepakatan ini menjadi akhir yang melegakan setelah perundingan antara Inggris dan Uni Eropa selama sembilan bulan berjalan sangat alot.

Parlemen Inggris dijadwalkan akan memberi sikap terhadap keputusan perundingan itu melalui pemungutan suara pada 30 Desember mendatang. Sedangkan Parlemen Eropa dan negara anggota Uni Eropa diperkirakan bakal melakukan voting terkait keputusan itu pada 1 Januari 2021.

Prancis yang selama ini tidak sepakat dengan usul yang diajukan Inggris menyatakan lega dengan tercapainya kesepakatan itu.

"Persatuan dan keteguhan Eropa akhirnya terbayar," kata Presiden Prancis, Emmanuel Macron, melalui pernyataan.

Kanselir Jerman, Angela Merkel, menyatakan gembira dan optimis hasil perundingan itu akan membawa kebaikan.

Rakyat Inggris memutuskan ingin berpisah dari Uni Eropa pada 2015 silam, dengan hasil pendukung Brexit memperoleh 52 persen suara, melawan kelompok penentang sebanyak 48 persen.

Akan tetapi, proses pengajuan kesepakatan dengan Uni Eropa di dalam pemerintahan Inggris butuh waktu hingga tiga tahun.

Dalam kesepakatan setebal 2.000 halaman itu, Inggris menyatakan diberi kuasa mengendalikan keuangan, hukum, dan penangkapan ikan.

Sedangkan menurut von der Leyen, di dalam kesepakatan itu mengharuskan produk-produk Inggris tetap mengikuti standar yang ditetapkan dalam pasar tunggal Uni Eropa.

Akan tetapi, pada 1 Januari 2021 mendatang para pekerja migran di Eropa juga akan merasakan dampak dari Brexit. Warga Inggris dan Eropa daratan yang menjadi anggota Uni Eropa tidak bisa lagi bebas mencari kerja tanpa visa.

(associated press/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER