2.500 Orang Hadiri Pesta Malam Tahun Baru Ilegal di Prancis

CNN Indonesia
Sabtu, 02 Jan 2021 01:27 WIB
Pemerintah Prancis khawatir kasus covid-19 melonjak usai 2.500 warga menggelar pesta rave ilegal pada malam Tahun Baru 2021.
Pemerintah Prancis khawatir kasus covid-19 melonjak usai 2.500 warga menggelar pesta rave ilegal pada malam Tahun Baru 2021. Ilustrasi. (Dok. Fabric).
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekitar 2.500 orang menghadiri pesta musik elektronik (rave party) ilegal pada malam Tahun Baru 2021 di Lieuron, Brittany, Prancis. Hal itu menimbulkan kekhawatiran akan risiko penyebaran virus corona.

Dilansir dari AFP, Sabtu (2/1, aparat kepolisian lokal sebenarnya sudah berusaha menghentikannya. Namun, upaya itu gagal karena terjadi bentrok dengan pengunjung yang menghadiri pesta itu.

Berdasarkan keterangan pemerintah lokal, pesta digelar di gudang kosong milik sebuah perusahaan penyimpanan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Petugas berusaha mencegah acara tersebut tetapi menghadapi perlakuan kasar dari orang-orang yang berpesta," jelas keterangan pemerintah setempat.

Bahkan, mereka yang menghadiri pesta sampai membakar salah satu mobil dan melempar batu dan botol.

Pengunjung yang menghadiri pesta tidak hanya berasal dari Prancis, tetapi juga dari luar negeri. Salah seorang pengunjung bernama Jo mengatakan kepada AFP beberapa warga asing yang hadir berasal dari Spanyol dan Inggris.

Ia juga menyebut hanya sedikit orang yang menjaga jarak selama pesta tersebut.

Petugas kejaksaan telah membuka investigasi terhadap organisasi ilegal yang menggelar acara itu, termasuk menyelidiki soal upaya penyerangan terhadap petugas.

Prancis sendiri telah melarang pesta dengan kerumunan massa untuk mencegah penyebaran virus corona. Prancis memberlakukan jam malam pukul 20.00 di seluruh wilayah.

(afp/sfr)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER