Seorang wanita pendukung Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang tewas tertembak saat massa menyerbu gedung Kongres di Capitol Hill, Washington D.C, pernah bertugas di Angkatan Udara AS.
Dikutip dari AFP, Kamis (7/1), pendukung yang tewas ini bernama Ashli Babbit dan telah pensiun dari Angkatan Udara selama 14 tahun. Ia disebut sangat mendukung Trump.
"Wanita itu adalah Ashli Babbit, seorang veteran 14 tahun yang melayani empat tur dengan Angkatan Udara AS," seperti dilaporkan stasiun televisi San Diego KUSI, mengutip suami wanita tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara kepolisian Washington telah mengonfirmasi kematian wanita tersebut meski tak merinci situasi penembakan yang saat ini masih diselidiki.
Babbit dilaporkan ditembak di tengah kekacauan dan kekerasan di dalam gedung Capitol ketika aparat kepolisian mulai mengacungkan senjata saat massa mendekat.
"Dia meninggal tak lama setelah terluka," kata polisi Washington tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Saluran TV Fox 5 melaporkan, Babbit memiliki bisnis di San Diego bersama suaminya yang tak ikut ke Washington.
"Saya benar-benar tidak tahu mengapa dia memutuskan melakukan ini," kata ibu mertuanya kepada Fox 5.
Lihat juga:Desakan Pencopotan Trump Makin Kuat |
Babbitt mengidentifikasi dirinya sebagai seorang veteran di akun Twitter-nya dan menuliskan kecintaannya pada AS. Dia baru-baru ini me-retweet pesan mendukung Trump dan dari mereka yang datang ke Washington pada Rabu (6/1) ini.
"Tidak ada yang akan menghentikan kami mereka dapat mencoba dan mencoba dan mencoba tetapi badai ada di sini dan turun ke DC dalam waktu kurang dari 24 jam gelap ke terang!" tulisnya dalam cuitan di akun Twitter pada hari Selasa.
(psp)