Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut kerusuhan massa pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menerobos masuk Gedung Capitol Hill di Washington D.C sebagai peristiwa memalukan.
Netanyahu mengutuk demonstrasi penolakan peresmian kemenangan presiden terpilih AS, Joe Biden, oleh Kongres itu.
"Amukan di Capitol Hill kemarin adalah tindakan memalukan dan harus dikutuk keras," kata Netanyahu dalam jumpa pers bersama Menteri Keuangan AS, Steve Mnuchin, di Yerusalem.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tidak ragu bahwa demokrasi AS akan menang. Selalu demikian," ujarnya menambahkan seperti dikutip AFP.
Senada dengan Netanyahu, Mnuchin juga mengatakan bahwa saat ini adalah waktu yang tepat bagi warga Amerika untuk bersatu dan menghormati proses demokrasi.
Kerusuhan bermula ketika massa pendukung Trump menggelar demonstrasi di depan Gedung Capitol ketika Kongres tengah melangsungkan penghitungan pemungutan suara elektoral (electoral vote) pemilu pada Rabu siang.
Sebagian pendukung Trump berasal dari kelompok milisi dan organisasi masyarakat sayap kanan dan supremasi kulit putih seperti Proud Boys.
Rekaman video tim CNN di lapangan memperlihatkan para pengunjuk rasa memanjat sisi gedung Capitol Hill. Suara hantaman benda juga beberapa kali terdengar.
![]() |
Aparat keamanan di ruang Dewan Perwakilan meminta anggota Kongres merunduk dan menghindari jendela yang dikhawatirkan dibobol oleh massa.
Tak lama dari itu, gedung Dewan Perwakilan AS dievakuasi polisi ketika para pendukung Trump berhasil masuk ke Gedung Capitol. Wakil Presiden AS, Mike Pence, juga ikut dievakuasi dari ruang sidang Dewan Perwakilan di saat dia memimpin penghitungan suara elektoral.
Kericuhan semakin sengit. Petugas polisi mulai menodongkan senjata ke sejumlah orang yang berupaya menerobos barikade.
Seorang wanita yang hingga kini belum teridentifikasi, tewas setelah tertembak di dadanya di halaman Capitol Hill. Meski
Sementara itu, Kepala Kepolisian Washington D.C, Robert Contee, mengatakan tiga orang lainnya juga tewas akibat situasi darurat medis selama kerusuhan.
Aparat kepolisian baru bisa mengamankan kompleks Gedung Capitol Hill dari massa Trump sekitar pukul 17.40.
Anggota Kongres pun mulai kembali ke Capitol setelah kompleks gedung tersebut steril dari perusuh. Kongres kembali melanjutkan penghitungan suara elektoral sekitar pukul 20.00 dengan tetap dipimpin oleh Wapres Mike Pence.
(rds/evn)