Twitter pada Jumat (8/1) secara resmi menangguhkan permanen akun Presiden Donald Trump karena dinilai berisiko menyebarkan hasutan lebih lanjut untuk melakukan kekerasan.
Sejauh ini Trump telah menjadikan Twitter sebagai media favoritnya untuk membagikan hampir semua hal, termasuk penghinaan, video montase, dan bahkan keputusan kebijakan.
Dilansir AFP, Sabtu (9/1), berikut beberapa cuitan Trump yang paling kontroversial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa bulan menjabat sebagai presiden, pada Juli 2017, Trump membagikan sebuah video montase yang memperlihatkan dirinya melemparkan seorang pria ke lantai selama pertandingan gulat. Wajah lawannya diganti dengan logo CNN dan cuitan itu telah dibagikan ratusan ribu kali.
Selama masa jabatannya, Trump memang kerap mengecam media melalui cuitannya dengan menyebut mereka sebagai "fake news". Hal ini kerap diulanginya di masa-masa pemilihan presiden 2020.
Di tahun kedua kepemimpinan Trump, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un dalam pidato tahun barunya pernah memperingatkan Trump bahwa ia memiliki 'tombol nuklir' di mejanya.
Marah dengan pernyataan itu, Trump mencuit di Twitter dengan menjuluki Kim sebagai "manusia roket kecil".
"Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un baru saja menyatakan bahwa tombol nuklir ada di mejanya setiap saat. Akankah seseorang dari rezimnya yang kekurangan dan kelaparan makanan memberi tahu dia bahwa saya juga memiliki tombol nuklir? Tapi itu jauh lebih besar dan lebih kuat daripada miliknya, dan tombol saya berfungsi!," cuit Trump kala itu.
![]() |
Selama empat tahun menjabat, Trump juga menggunakan Twitter untuk mengejek lawan politiknya. Tak terkecuali Presiden terpilih, Joe Biden, yang dijulukinya sebagai 'sleepy Joe'.
Selain itu, Trump juga menyebut Ketua DPR Nancy Pelosi sebagai 'crazy Nancy', dan menyebut kepala jaksa penuntut dalam proses pemakzulannya, Adam Schiff sebagai 'shifty Schiff'.
Kemudian mantan calon presiden dari Partai Demokrat Elizabeth Warren dijulukinya 'Pocahontas', mengacu pada warisan pribumi AS yang telah lama diklaim Warren.
Selain itu, Trump juga menyebut dirinya sebagai 'jenius yang sangat stabil".
Pada 2 Oktober dini hari, sebulan sebelum pemilihan presiden AS, Trump mengejutkan media sosial dengan mengumumkan bahwa dirinya dan sang istri, Melania, terpapar virus corona.
"Malam ini, @FLOTUS dan saya dinyatakan positif COVID-19. Kami akan segera memulai proses karantina dan pemulihan. Kami akan melalui ini bersama," cuit Trump saat itu.
Cuitan itu disukai oleh hampir dua juta pengguna, sekaligus menjadi rekor pribadi Trump. Segera setelah itu, Trump dirawat di rumah sakit selama tiga hari.
Trump sempat menjadi bahan lelucon di Twitter lantaran tim kampanyenya menggelar konferensi pers di tempat parkir dekat krematorium (tempat membakar mayat) dan toko alat seks di Philadelphia, AS.
Pengumuman itu ia sampaikan dalam cuitan pada 7 November 2020 terkait klaimnya atas kecurangan Pilpres AS.
Di Twitter, Trump mengumumkan bahwa ia akan menggelar konferensi pers besar di 'Four Seasons' di Philadelphia.
Banyak yang beranggapan, tempat yang dimaksud Trump adalah Four Seasons Hotel. Namun, Four Seasons Hotel Philadelphia langsung menegaskan bahwa pihaknya tidak terlibat dengan konferensi pers tersebut.
Trump kemudian menghapus cuitannya dan segera mengoreksi lokasinya menjadi "Four Seasons Total Landscaping", sebuah pusat industri di pinggiran kota dekat krematorium dan toko alat seks.
"Konferensi pers besar hari ini di Philadelphia di Four Seasons Total Landscaping - 11.30!," cuit Trump, Sabtu (7/11/2020).
Tanpa disadari, Trump telah mengakhiri 'pemerintahannya' di Twitter pada Jumat (8/1) ketika dia mengumumkan bahwa dirinya tidak akan menghadiri pelantikan Biden.
"Kepada semua yang bertanya, saya tidak akan menghadiri pelantikan pada 20 Januari," cuitnya.
Cuitan itu pada akhirnya menjadi pesan terakhir Presiden Trump sebelum ia harus rela akunnya ditutup secara permanen oleh raksasa media sosial tersebut.
(ans/asr)