Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan berjanji untuk melanjutkan pencarian kapten asal Taiwan dan sembilan awak dari Indonesia yang hilang di perairan Samudra Pasifik pekan lalu.
Kapal penangkap ikan tuna Taiwan, Yong Yu Sing, Nomor 18 dinyatakan hilang pada 1 Januari lalu, setelah hilang kontak pada 30 Desember 2020.
Meski kapal yang hilang itu sudah ditemukan, tetapi kapten bermarga Li dan sembilan awak asal Indonesia belum ditemukan, seperti dilansir Taiwan News.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat konferensi pers pada Kamis (7/1), istri kapten Li mengkritik pemerintah AS karena tidak mengirim tim penyelamat dan dianggap bersikap pasif dalam upaya pencarian.
Lalu ia mendesak pemerintah Taiwan untuk meyakinkan pemerintah AS untuk meningkatkan upaya pencarian.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Luar Negeri AS mengatakan Kantor Ekonomi dan Budaya Taipei di Honolulu telah bernegosiasi dengan AS sejak misi pencarian dimulai.
Mereka juga telah meminta penjaga pantai AS untuk mengirim kru penyelamat kapal Yong Yu Sing Nomor 18.
Kementerian Luar Negeri AS mencatat Pusat Koordinasi Penyelamatan Gabungan (JRCC) AS telah mengirimkan 18 pesawat selama pencarian. Sementara itu, empat kapal nelayan Taiwan juga telah bergabung dalam misi tersebut, tambahnya.
Kemenlu AS menjelaskan bahwa baik pesawat AS maupun kapal penangkap ikan Taiwan tidak dapat mendekati lokasi karam kapal Yong Yu Sing No. 18 selama beberapa hari terakhir karena gelombang laut yang cukup tinggi.
Mereka menekankan akan tetap berhubungan dekat dengan JRCC dan Penjaga Pantai AS.
(din/ayp)