Presiden Amerika Serikat terpilih, Joe Biden, mengangkat jabatan penasihat sains ke dalam kabinet di Gedung Putih.
Langkah ini diambil sebagai strategi untuk mengedepankan "sains" dalam pemerintahan Biden. Untuk itu, ia akan Ia mengatakan para ilmuwan, "akan memastikan semua yang kami lakukan didasarkan pada sains, fakta, dan kebenaran."
Biden berencana untuk memperkenalkan timnya pada hari Sabtu (16/1) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Eric Lander, pelopor dalam pemetaan genom manusia akan didapuk menjadi Direktur Bagian Kebijakan Sains dan Teknologi dan penasihat sains.
Ia saat ini juga menjadi direktur pendiri Broad Institute of MIT dan Harvard. Ia akan menjadi ilmuwan sains pertama yang memiliki pekerjaan Gedung Putih. Pendahulunya adalah seorang ahli meteorolog.
Presiden terpilih juga mengatakan pada hari Jumat bahwa dia mempertahankan direktur National Institutes of Health, Dr. Francis Collins, yang bekerja dengan Lander dalam proyek genom manusia. Biden juga menunjuk dua ilmuwan wanita terkemuka untuk menjadi wakil ketua dalam jajaran Dewan Penasihat Presiden untuk Sains dan Teknologi.
Pekerjaan sebagai direktur kebijakan sains dan teknologi membutuhkan konfirmasi dari Senat.
Frances Arnold, insinyur kimia Institut Teknologi California yang memenangkan Hadiah Nobel 2018 dalam bidang kimia, dan wakil presiden MIT untuk penelitian dan profesor geofisika Maria Zuber akan memimpin dewan penasihat sains luar. Lander memegang posisi itu selama pemerintahan Obama.
"Saya pikir dia akan memiliki efek transformasional yang mendalam pada sains Amerika," kata Collins, dalam pernyataan surat elektronik.
Pujian untuk Landers juga datang dari organisasi sains yang dipromosikan untuk pos sains ini.
"Meningkatkan peran (penasihat sains) menjadi anggota di Kabinet Presiden dengan jelas menandakan niat pemerintah untuk melibatkan keahlian ilmiah dalam setiap diskusi kebijakan," kata Sudip Parikh, kepala eksekutif American Association for the Advancement of Science, komunitas masyarakat ilmiah umum terbesar di dunia.
Biden telah memilih Alondra Nelson dari Princeton, seorang ilmuwan sosial yang mempelajari sains, teknologi, dan ketidaksetaraan sosial, sebagai wakil kepala kebijakan sains.
Lander, yang juga seorang matematikawan, adalah profesor biologi di Harvard dan MIT. Karyanya telah dikutip hampir setengah juta kali dalam berbagai literatur ilmiah. Salah satu literatur yang banyak dikutip para ilmuwan. Ia pun telah memenangkan banyak penghargaan sains.
(eks)