Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, disebut mulai berdiskusi dan menyusun strategi pembelaan sidang pemakzulan dengan salah satu kuasa hukum, Butch Bowers.
Sumber terdekat Trump mengatakan Bowers merupakan pengacara dari South Carolina yang pernah bekerja di Kementerian Kehakiman. Ia dikabarkan telah berbicara dengan Trump dalam beberapa hari terakhir.
Bowers dihubungkan dengan Trump oleh Senator Partai Republik Lindsey Graham.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu Trump disebut masih berupaya keras menyusun tim pengacara untuk menghadapi sidang pemakzulan yang kabarnya dilaksanakan pekan kedua Februari.
Sejauh ini, Trump disebut telah meminta mantan Jaksa Agung South Carolina, Charlie Condon, untuk bergabung dalam tim kuasa hukumnya.
Lihat juga:Biden Sebut Trump Harus Dimakzulkan |
Namun, melalui pernyataan singkatnya kepada CNN, Condon mengatakan bahwa "saya tidak mewakili mantan Presiden Trump. Terima kasih."
Sejumlah sumber yang mengetahui masalah ini menuturkan beberapa firma hukum menolak menjadi kuasa hukum Trump karena tak ingin terlibat dengan pemberontakan yang terjadi di Capitol Hill pada 6 Januari lalu.
Beberapa pengacara lain dikabarkan mengajukan pertanyaan apakah mereka akan dibayar jika mau mewakili Trump.
Dewan Perwakilan AS telah mengirimkan draf pasal pemakzulan ke Senat pada Senin malam waktu Amerika.
Draf itu berisi satu pasal dakwaan terkait dugaan Trump menghasut kerusuhan massa pendukungnya di Gedung Capitol pada 6 Januari lalu. Kerusuhan itu menyebabkan satu orang polisi Capitol Hill dan empat orang lainnya tewas.
Dengan begitu, Senat secara resmi mulai menjadwalkan persidangan pemakzulan Trump.
Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, memperkirakan sidang tersebut kemungkinan dimulai pada pekan kedua Februari.
Sementara itu, Pemimpin Mayoritas Senat dari Partai Demokrat, Chick Schumer, menyatakan sidang pemakzulan Trump akan dimulai sekitar 8 Februari.
Penundaan sidang tersebut, kata Schumer, dilakukan agar DPR AS fokus mengawal agenda kebijakan Presiden Joe Biden sambil menyiapkan sidang.
Biden sendiri menyatakan bahwa sidang pemakzulan pendahulunya itu harus dilaksanakan terlepas dari sejumlah tantangan yang akan dihadapi untuk menghukum Trump.
"Saya pikir ini (persidangan pemakzulan) harus dilaksanakan," kata Biden dalam sesi wawancara eksklusif bersama CNN di Gedung Putih pada Senin (25/1).
Itu merupakan komentar paling vokal Biden sejauh ini dalam menanggapi polemik pemakzulan Trump.
Dalam wawancara itu, Biden menyadari sejumlah risiko dan konsekuensi yang harus dihadapi pemerintahan serta partainya, Demokrat, jika sidang pemakzulan Trump terus dilanjutkan.
Namun, ia mengatakan "akan ada efek yang lebih buruk" jika persidangan pemakzulan tidak dilaksanakan.
(rds/ayp)