Inggris Bela AstraZeneca Soal Efektivitas Vaksin untuk Lansia

CNN Indonesia
Kamis, 28 Jan 2021 23:18 WIB
PM Inggris membela AstraZeneca usai Jerman tidak memberikan rekomendasi pemberian vaksin Covid-19 dari perusahaan itu untuk kelompok lansia di atas 65 tahun.
PM Inggris membela AstraZeneca usai Jerman tidak memberikan rekomendasi pemberian vaksin Covid-19 dari perusahaan itu untuk kelompok lansia di atas 65 tahun. (AP/John Cairns)
Jakarta, CNN Indonesia --

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson membela AstraZeneca usai Komisi Vaksin Jerman (STIKO) tidak memberikan rekomendasi pemberian vaksin Covid-19 dari perusahaan tersebut untuk kelompok lansia di atas 65 tahun.

Johnson mengatakan kepada media bahwa BPOM Inggris menetapkan "bahwa mereka pikir vaksin AstraZeneca/Universitas Oxford sangat bagus dan efektif, memberikan tingkat perlindungan yang tinggi," katanya, dikutip AFP, Kamis (28/1).

Inggris menggunakan vaksin garapan AstraZeneca tersebut bersamaan dengan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer/BioNTech untuk kelompok masyarakat lansia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Inggris menargetkan bisa memvaksinasi kelompok masyarakat rentan sebanyak 15 juta orang pada pertengahan Februari mendatang.

Bukan hanya Johnson yang membela vaksin buatan perusahaan Inggris tersebut. Kepala Imunisasi di Publich Health England, Mary Ramsay, juga melakukan hal serupa.

"Baik vaksin AstraZeneca maupun Pfizer/BioNTech aman dan memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap Covid-19, terutama terhadap penyakit parah," kata Ramsay.

"Ada terlalu sedikit kasus pada orang tua dalam uji coba AstraZeneca untuk mengamati tingkat perlindungan yang tepat dalam kelompok ini, tetapi data tentang tanggapan kekebalan sangat meyakinkan," lanjutnya.

"Risiko penyakit parah dan kematian meningkat secara eksponensial seiring bertambahnya usia. Prioritasnya adalah memvaksinasi sebanyak mungkin orang yang rentan dengan vaksin mana pun, untuk melindungi lebih banyak orang dan menyelamatkan lebih banyak nyawa." kata Ramsay.

STIKO sebelumnya menyebut vaksin Covid-19 garapan AstraZeneca hanya boleh diberikan pada usia 18-64 tahun dan tidak memberikan rekomendasi penggunaan di luar dari rentang usia tersebut.

"Saat ini tidak tersedia cukup data untuk menilai kemanjuran vaksin di atas usia 65 tahun," kata Komite dalam pernyataannya yang dipublikasikan Kementerian Kesehatan Jerman, Kamis (28/1).

"Vaksin AstraZeneca, tak seperti vaksin mRNA, hanya boleh diberikan kepada orang dengan usia 18-64 tahun pada setiap tahap," lanjutnya.

Penyataan itu datang sehari sebelum keputusan Eropa terkait vaksin tersebut. BPOM Eropa diperkirakan akan membuat keputusan terkait persetujuan atas vaksin AstraZeneca pada Jumat (29/1).

Sementara itu, juru bicara AstraZeneca mengatakan data uji coba klinis teranyar untuk vaksin tersebut "mendukung kemanjuran pada kelompok usia di atas 65 tahun".

Juru bicara AstraZeneca juga menyebut pihaknya tengah menunggu keputusan dari BPOM Eropa.

Inggris diketahui menjadi negara pertama yang menyetujui penggunaan vaksin AstraZeneca-Oxford sejak 30 Desember.

Vaksin tersebut diberikan dua dosis. Inggris tidak menetapkan batas usia penerima vaksin. Uji klinis vaksin Covid-19 AstraZeneca di Inggris dimulai dengan partisipan dewasa berusia di bawah 55 tahun.

(afp/end)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER