Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi memimpin pertemuan virtual kerja sama aliansi vaksin corona, Covax Advance Market Commitment (AMC) Engagement Group (AMCEG), pada Rabu (27/1).
Kementerian Luar Negeri RI menyatakan Retno memimpin rapat itu bersama co-chair lainnya yakni Menteri Kesehatan Ethiopia, Lia Tadesse, dan Menteri Pembangunan Internasional Kanada, Karina Gould.
"Seluruh negara, baik maju atau berkembang, di Utara atau Selatan, kecil maupun besar, berkepentingan untuk memastikan akses yang setara bagi semua terhadap vaksin," kata Retno melalui pernyataan Kemlu RI.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Retno mengatakan pertemuan Covax AMC-EG kali ini membahas berbagai perkembangan terkait tata kelola aliansi serta proses pengadaan, pendanaan, alokasi, penyaluran, hingga kesiapan negara/ekonomi peserta AMC-EG untuk vaksin Covid-19 yang disediakan melalui fasilitas Covax.
Pertemuan virtual itu dihadiri oleh sekitar 400 peserta. Beberapa hal yang menjadi fokus pembahasan di antaranya terkait indikasi alokasi vaksin bagi peserta COVAX AMC-EG dan strategi penggalangan pendanaan dari para donor.
Selain itu, pertemuan itu juga membahas jaminan akses vaksin bagi peserta Covax AMC-EG dan dukungan bagi Covax untuk kejelasan dan kesiapan distribusi vaksin.
Retno menyampaikan tiga prioritas dalam menjalankan kerja sama pengadaan vaksin global ini yaitu transparansi, kepastian, dan solidaritas.
Terkait transparansi, Retno menegaskan bahwa para ketua Covax AMC-EG berkomitmen menjalankan proses inklusif dan transparan dalam aliansi tersebut.
Retno juga menekankan perlu adanya kepastian dari jumlah vaksin yang tersedia, jenis vaksin yang akan diterima, jadwal pengiriman, regulasi dan isu penting lainnya untuk memastikan vaksin dapat siap serta didistribusikan secara tepat waktu.
Retno menyinggung kerja sama internasional solid agar tujuan dari dibentuknya aliansi Covax AMC-EG ini bisa tercapai.
Retno terpilih memimpin Covax AMC-EG pada 12 Januari lalu.
Kerja sama vaksin corona Covax AMC-EG merupakan forum antara negara AMC dengan negara-negara donor untuk pengadaan dan distribusi vaksin bagi negara AMC. Forum ini diinisiasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Covax adalah mekanisme yang dirancang untuk menjamin ketersediaan akses vaksin Covid-19 di seluruh dunia secara cepat, adil, dan setimpal.
Setidaknya ada 75 negara bersedia bergabung dengan fasilitas Covax untuk mendukung percepatan dan perkembangan vaksin Covid-19.
Covax dibentuk untuk mempercepat pengembangan dan pembuatan vaksin Covid-19 serta mendistribusikan vaksin secara merata ke seluruh dunia
(rds/dea)