European Medicines Agency Uni Eropa pada Jumat (29/1), memberikan rekomendasi penggunaan vaksin Covid-19 garapan AstraZeneca/Universitas Oxford pada orang di atas usia 18 tahun.
Dengan keputusan ini, vaksin AstraZeneca jadi vaksin ketiga yang diizinkan digunakan di Eropa.
Dalam pernyataan lembaga tersebut, vaksin AstraZeneca menunjukkan kemanjuran sekitar 60 persen dalam uji coba yang menjadi dasar keputusan tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, belum ada hasil yang cukup untuk menentukan seberapa baik vaksin ini bekerja untuk orang di atas usia 55 tahun.
Namun mereka menyatakan perlindungan atas Covid-19 diharapkan dan bahwa vaksin bisa diberikan kepada orang tua.
"Dengan opini positif ketiga ini, kami telah memperluas gudang vaksin yang tersedia untuk negara-negara anggota Uni Eropa dan Wlayah Ekonomi Eropa (EEA) untuk memerangi pandemi dan melindungi warganya," kata Direktur Eksekutif EMA, Emer Cooke.
CEO AstraZeneca Pascal Soriot menyambut baik keputusan tersebut.
"Rekomendasi hari ini menggarisbawahi nilai dari vaksin Covid-19 AstraZeneca yang bukan hanya efektif dan punya toleransi baik, tetapi juga mudah diberikan dan, yang terpenting, melindungi sepenuhnya dari penyakit parah dan rawat inap," katanya dalam pernyataan.
Eropa diketahui amat membutuhkan lebih banyak vaksin untuk mempercepat program inokulasi dengan produsen seperti AstraZeneca dan Pfizer yang menghadapi kesulitan dalam mengirimkan jumlah vaksin yang dijanjikan pada bulan-bulan awal tahun ini.
Vaksin AstraZeneca memiliki dua dosis yang disuntikkan pada lengan, kedua dosis itu berjarak 4 dan 12 pekan setelah dosis pertama.
Kekhawatiran akan efektivitas vaksin ini untuk orang tua sempat menyeruak ketika pada Kamis (28/1), Komite Vaksin Jerman hanya memberikan izin penggunaan vaksin AstraZeneca pada usia 18-64 tahun.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson kemudian membela AstraZeneca dan mengatakan kepada media bahwa BPOM Inggris menetapkan "bahwa mereka pikir vaksin AstraZeneca/Universitas Oxford sangat bagus dan efektif, memberikan tingkat perlindungan yang tinggi," katanya, dikutip AFP, Kamis (28/1).
Inggris menggunakan vaksin garapan AstraZeneca tersebut bersamaan dengan vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer/BioNTech untuk kelompok masyarakat lansia.
(reuters/end)