Sejumlah peristiwa terjadi pada Selasa (3/2), mulai dari pengungsi Rohingya di Bangladesh rayakan penahanan Suu Kyi hingga Iran uji coba roket satelit hybrid baru yang dirangkum dalam kilas internasional.
Pengungsi Rohingya yang berada di kamp di Bangladesh merayakan penahanan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi oleh militer.
Berita penahanan Suu Kyi oleh junta militer Myanmar menyebar dengan cepat di kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dia adalah alasan di balik semua penderitaan kami. Mengapa kami tidak merayakannya?," kata pemimpin komunitas Rohingya, Farid Ullah.
Senada, seorang pemimpin pengungsi Rohingya di kamp Balukhali, Mohammad Yusuf mengatakan jika Suu Kyi sempat menjadi harapan ketika mereka menghadapi kekerasan brutal oleh militer Myanmar tiga tahun lalu.
"Dia [Suu Kyi] adalah harapan terakhir kami, tetapi dia mengabaikan penderitaan kami dan mendukung genosida terhadap Rohingya," ucapnya.
Presiden Amerika Serikat Joe Biden mendesak militer Myanmar untuk melepaskan kekuasaan usai melakukan kudeta terhadap pemimpinde facto, Aung San Suu Kyi.
"Komunitas internasional harus bersatu dalam satu suara untuk menekan militer Burma (Myanmar) agar segera melepaskan kekuasaan yang telah mereka rebut," kata Biden dalam sebuah pernyataan, Senin (1/2), dikutip dariAFP.
Biden juga memerintahkan peninjauan untuk mempertimbangkan penerapan kembali sanksi yang dicabut selama transisi Myanmar ke demokrasi. Menurutnya, AS telahmencabut sanksi tersebut dalam sepuluh tahun terakhir.
"Pembalikan kemajuan itu akan membutuhkan peninjauan segera terhadap hukum dan otoritas sanksi kami, diikuti dengan tindakan yang sesuai. Amerika Serikat akan membela demokrasi di mana pun ia diserang," ujar Biden.
Kementerian Pertahanan Iran menuturkan pihaknya telah menguji coba peluncuran roket satelitbaru berbahan bakar padat yang diklaim "paling kuat" pada Senin (1/2).
Juru bicara Kemhan Iran, Ahmad Hosseini, mengatakan peluncuran tersebut merupakan yang pertama dilakukan roket satelit hybrid Zoljanah dalam uji coba peluncuran sub-orbital.
"Roket ini dapat bersaing dengan roket pembawa satelit lainnya di dunia saat ini. Roket ini memiliki dua tangki bahan bakar padat dan satu tangki cair," kata Hosseini.
Hosseini menegaskan bahwa uji coba peluncuran roket itu murni "untuk penelitian.
(evn)