Kementerian Pertahanan Iran menuturkan pihaknya telah menguji coba peluncuran roket satelit baru berbahan bakar padat yang diklaim "paling kuat" pada Senin (1/2).
Juru bicara Kemhan Iran, Ahmad Hosseini, mengatakan peluncuran tersebut merupakan yang pertama dilakukan roket satelit hybrid Zoljanah dalam uji coba peluncuran sub-orbital.
"Roket ini dapat bersaing dengan roket pembawa satelit lainnya di dunia saat ini. Roket ini memiliki dua tangki bahan bakar padat dan satu tangki cair," kata Hosseini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hosseini menegaskan bahwa uji coba peluncuran roket itu murni "untuk penelitian".
Ia mengatakan Zoljanah dapat membawa satelit di ketinggian orbit 500 kilometer dan membawa muatan hingga 220 kilogram.
Hosseini mengatakan roket dapat diluncurkan "melalui platform seluler" yang merupakan salah satu kemapuan khusus teknologi terbaru Iran itu.
Rekaman gambar yang dirilis oleh lembaga penyiaran negara menunjukkan uji coba dilakukan di kawasan gurun tanpa memberitahu spesifik lokasinya.
Menurut kantor berita Mehr, uji coba berlangsung di Provinsi Semnan tempat basis pusat luar angkasa Iran.
Iran meluncurkan satelit militer pertama negara yang dijuluki Nour ke orbit pada April 2020 lalu setelah sejumlah peluncuran satelit lain yang sempat gagal dua bulan sebelumnya.
Teheran menuturkan satelit Nour mengorbit bumi pada 425 kilometer dan dibawa menggunakan roket Qassed berbahan bakar hybrid seperti Zoljanah.
Musuh Iran, Amerika Serikat, menuding peluncuran satelit Nour membuktikan bahwa program luar angkasa Iran hanya topeng untuk melancarkan tujuan militer daripada komersial dan penelitian.
(rds/evn)