Kasus Kematian Akibat Covid-19 di Spanyol Tembus 60 Ribu

CNN Indonesia
Kamis, 04 Feb 2021 05:17 WIB
Namun, jumlah sebenarnya orang yang telah meninggal karena Covid-19 kemungkinan jauh lebih tinggi daripada jumlah resmi yang diumumkan pemerintah.
Jumlah kasus kematian akibat Covid-19 di Spanyol tembus 60 ribu orang lebih. Ilustrasi (AP/Manu Fernandez)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kasus kematian akibat virus corona (Covid-19) di Spanyol mencapai 60.270 orang, pada Rabu (3/2). Dalam 24 jam terakhir, dilaporkan setidaknya 565 pasien positif Covid-19 meninggal dunia.

Dilansir dari AFP, Kamis (4/2), kasus konfirmasi positif Covid-19 naik 31.596, sehingga total orang terinfeksi menjadi 2.883.465.

Namun, jumlah sebenarnya orang yang telah meninggal karena Covid-19 kemungkinan jauh lebih tinggi daripada jumlah resmi yang dilaporkan pemerintah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mengutip data worldometers, Spanyol merupakan negara dengan kasus kematian Covid-19 terbanyak keempat di Benua Eropa. Angkanya di bawah Inggris (109.335), Italia (89.820), dan Prancis (77.238).

Sementara untuk kasus positif Covid-19, Spanyol berada di urutan ketiga. Posisi pertama, Inggris dengan 3.871.825 kasus, disusul Prancis yang memiliki 3.224.798 kasus.

Pada bulan Desember, Institut Statistik Nasional Spanyol (INE) mengatakan lebih dari 45.000 orang telah meninggal dalam tiga bulan pertama pandemi. Jumlah tersebut melebihi angka resmi yang diumumkan pemerintah Spanyol sebanyak 18.000 orang.

Dalam laporannya itu, INE tak hanya memasukkan pasien positif Covid-19 tetapi juga pasien suspek atau memiliki gejala Covid-19.

Jumlah orang yang terinfeksi yang sebenarnya juga jauh lebih tinggi daripada angka resmi, yang sekarang mendekati 3 juta.

Pada 21 Oktober, Spanyol menjadi negara Eropa pertama yang mencatat satu juta infeksi virus korona, tetapi Perdana Menteri Pedro Sanchez mengatakan jumlah sebenarnya tiga kali lebih tinggi.

Meskipun jumlahnya telah meningkat dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah menolak untuk memberlakukan pengetatan aktivitas lagi.

Kasus Covid-19 yang menyebar dengan cepat di seluruh Eropa, membuat sejumlah negara melakukan lockdown kedua atau bahkan ketiga. Namun, Spanyol sejauh ini bersikeras bahwa pembatasan yang diberlakukan saat ini sudah cukup.

Sebelumnya, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez telah memberlakukan kondisi darurat nasional mulai Oktober 2020 hingga Mei 2021 untuk meredam gelombang kedua pandemi.

Kondisi darurat sebelumnya diberlakukan pada Maret hingga Juni 2020 untuk melawan gelombang pertama Covid-19.

(afp/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER