Pameran Imlek Hong Kong Sepi akibat Dihantam Pandemi

CNN Indonesia
Jumat, 12 Feb 2021 01:34 WIB
Pameran Imlek di Hong Kong menjadi kesempatan bagi para penjual untuk menjajakan dagangan kreatif yang mengkritisi pemerintah, namun tahun ini sepi.
Ilustrasi Imlek di Hong Kong. (Philip FONG / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pameran Tahun Baru Imlek di Hong Kong menjadi kesempatan bagi para penjual untuk menjajakan dagangan kreatif yang mengkritisi pemerintah, namun tahun ini sepi akibat dihantam pandemi virus corona dan undang-undang keamanan nasional.

Januari tahun lalu, di pameran itu para pedagang menjual barang yang membawa slogan pro demokrasi yang dipopulerkan oleh para demonstran pada 2019.

Barang-barang itu mulai dari tas jinjing, kaus oblong, tatakan gelas hingga tato temporer.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kamis (11/2) sore ini, hanya terlihat beberapa orang berbelanja bunga di Victoria Park di sekitar kota Causeway Bay dan seberang pelabuhan di Mong Kok. Dua area itu tempat paling umum untuk demonstrasi massal di masa lalu.

Pengendalian kerumunan dilakukan dan pemeriksaan suhu adalah hal yang wajib di area itu.

"Tahun depan saya berharap semuanya akan lebih baik," kata Peter Luk (63), seperti dikutip dari Reuters.

"Kita harus memiliki segala macam hal, barang politik, makan, mainan dan bunga, semuanya," ucap dia.

Berbeda dengan Luk, pakar hukum Clare Zhou (26) mengatakan dirinya menikmati pengalaman yang diperkecil itu itu.

"Itu bagus, itu sangat tenang. Ini adalah festival musim semi, tidak ada yang menginginkan konflik dan apapun yang berhubungan dengan politik," ucap Zhou.

Meski protes menguap, tidak ada pertemuan-pertemuan dalam skala besar akibat pandemi virus corona.

Tak lama, China lalu memberlakukan undang-undang keamanan nasional pada Juni 2020. Saat itu otoritas Hong Kong mulai menangkap aktivis dan politisi oposisi.

Hong Kong berencana melonggarkan beberapa pembatasan virus corona mulai 18 Februari.

Fasilitas olahraga dan hiburan akan dibuka kembali serta jam operasi diperpanjang hingga pukul 10 malam.

HIngga kini, kota berpenduduk 7,5 juta orang itu telah mencatat sekitar 10.700 infeksi dan 188 kematian akibat Covid-19 sejak Januari tahun lalu.

(dea/isa/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER