KILAS INTERNASIONAL

Aung San Suu Kyi Disidang hingga Putri Saddam Hussein Muncul

CNN Indonesia
Kamis, 18 Feb 2021 06:36 WIB
Pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi. (REUTERS/Cathal McNaughton)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Rabu (17//2). Mulai dari militer Myanmar sidangkan Aung San Suu Kyi diam-diam tanpa pengacara hingga putri Saddam Hussein muncul bahas politik bikin marah Irak.

1. Militer Myanmar Sidang Suu Kyi Diam-diam Tanpa Pengacara

Persidangan pemimpin de facto Myanmar, Aung San Suu Kyi, dan Presiden Wyn Myint dilaporkan telah berlangsung sehari lebih cepat dari jadwal dan dilakukan diam-diam tanpa sepengetahuan pengacara.

Pengacara Suu Kyi semula mengatakan bahwa Suu Kyi dan Wyn Myint diagendakan akan hadir dalam persidangan Selasa 16 dan 17 Februari 2021.
Namun, persidangan disebut dilakukan sehari lebih cepat setelah rezim junta militer mengajukan dakwaan baru terhadap Suu Kyi.

Di luar gedung Pengadilan Naypyidaw, Hakim Nan Aye Mya Thiri mengatakan polisi memutuskan melangsungkan persidangan Suu Kyi dan Wyn Myint pada Selasa (16/2).

2. Netanyahu Akhirnya Dapat Kepastian Ditelepon Biden

Perdana MenteriIsrael BenjaminNetanyahu menjadi pemimpin negara Timur Tengah pertama yang akan dihubungi oleh Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
Biden telah merencanakan untuk berbicara dengan pemimpin negara Timur Tengah.

Hal tersebut diungkapkan oleh Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki setelah beredar spekulasi bahwa Biden sengaja mengabaikan Netanyahu.

Israel merupakan sekutu utama AS di Timur Tengah.

Psaki mengatakan Biden akan segera mengontak Netanyahu, namun dia tidak menjelaskan secara detail mengenai kepastian waktu.

"Israel tentu saja sekutu. Israel adalah negara di mana kami memiliki hubungan keamanan strategis yang penting, dan tim kami berhubungan, belum sampai tingkat kepala negara, tetapi segera," kata Psaki, Selasa (16/2) seperti dikutip dari Reuters.

3. Putri Saddam Hussein Muncul Bahas Politik Buat Marah Irak

Raghad Saddam Hussein yang merupakan putri tertua mendiang pemimpin Irak, Saddam Hussein, muncul dalam program wawancara membahas soal politik.

Materi yang dibahas dalam wawancara stasiun televisi Arab Saudi, Al Arabiya, membuat berang pemerintah Irak.

Dilansir Middle East Monitor, Rabu (17/2), dalam wawancara itu, pemandu acara Sohaib Charair menanyakan apakah Raghad berniat terjun ke dunia politik Irak.

Raghad mengatakan hal itu sangat mungkin terjadi. Apalagi politik dalam negeri Irak kacau balau akibat persaingan kelompok berbasis suku dan agama.
"Semuanya bisa terjadi," kata Raghad.

(dea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK