3 Kakak Beradik Jadi Klaster Baru Covid-19 di Selandia Baru

CNN Indonesia
Rabu, 24 Feb 2021 07:35 WIB
Selandia Baru melaporkan temuan kasus baru Covid-19 dari klaster tiga kakak beradik dalam satu keluarga.
Selandia Baru mencatat tiga kasus baru penularan lokal Covid-19. (Foto: AFP/MARTY MELVILLE)
Jakarta, CNN Indonesia --

Selandia Baru melaporkan tiga kasus baru infeksi virus corona yang ditularkan secara lokal di ibu kota Auckland. Kemunculan kasus baru ini terjadi hanya beberapa hari setelah pemerintah memberlakukan pembatasan baru di tengah pandemi Covid-19.

Seorang siswa di Sekolah Menengah Papatoetoe di Auckland dilaporkan positif Covid-19 saat dites pada Senin (22/2).

Otoritas kesehatan mengatakan bahwa dua sadara kandung siswa tersebut juga terinfeksi virus corona.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat ini siswa di sekolah yang sama orang-orang yang sempat melakukan kontak dengan ketiganya menjalani tes ulang.

Mengutip Reuters, pemerintah Selandia Baru juga meminta orang-orang yang telah mengunjungi lokasi tertentu untuk melakukan isolasi mandiri dan menjalani tes.

Temuan klaster baru Covid-19 ini terjadi setelah pekan lalu Perdana Menteri Jacinda Ardern mencabut penguncian (lockdown) selama tiga hari di Auckland.

Saat itu Ardern memberlakukan lockdown setelah lima orang dalam satu keluarga terpapar Covid-19 varian mutasi corona Inggris. Sang ibu dilaporkan bekerja di perusahaan katering dan bertugas mengurus pakaian milik awak maskapai penerbangan.

Kemunculan kembali kasus Covid-19 terjadi setelah Selandia Baru sejauh ini berhasil menekan angka penularan virus corona. Di awal kemunculannya tahun lalu, Ardern dengan cepat memberlakukan lockdown ketat dan menutup perbatasan.

Penelitian yang dilakukan oleh Lowy Institute menempakan Selandia Baru sebagai salah satu negara yang berhasil menangani penyebaran virus corona dari 98 negara di dunia.

"Beberapa negara telah menangani pandemi lebih baik daripada yang lain - tetapi kebanyakan negara kalah bersaing hanya dengan tingkat kinerja yang kurang baik," kata laporan itu.

Negara-negara kecil - dengan populasi kurang dari 10 juta orang - ternyata memiliki beberapa keuntungan. Secara total, penanganan pandemi di 98 negara dievaluasi dalam 36 minggu menggunakan data yang tersedia hingga 9 Januari 2021.

"Secara umum, negara-negara dengan populasi yang lebih kecil, masyarakat yang kompak, dan aturan ketat yang secara komparatif mampu lebih unggul menghadapi krisis global seperti pandemi," kata laporan Lowy pada akhir Januari lalu.

(evn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER