Iran Sebut Serangan AS di Suriah Bisa Membangkitkan ISIS

CNN Indonesia
Minggu, 28 Feb 2021 02:58 WIB
Ilustrasi serangan udara di Suriah. Iran menyatakan serangan udara AS terhadap pangkalan milisi Syiah di Suriah bakal menjadi bumerang bagi operasi pemberantasan teroris. (AFP PHOTO / ARIS MESSINIS)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Iran menyatakan serangan udara Amerika Serikat terhadap pangkalan milisi Syiah di Suriah bakal menjadi bumerang bagi operasi pemberantasan teroris.

"Serangan Amerika malah akan memperkuat dan memperluas kegiatan kelompok teroris ISIS di kawasan itu," kata Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Iran, Ali Shamkhani, di sela-sela penyambutan kunjungan Menteri Luar Negeri Irak, Fuad Hussein, seperti dilansir Reuters, Sabtu (27/2).

Menurut Ali, serangan itu justru malah membuat ISIS bisa kembali melakukan konsolidasi dan merencanakan serangan baru.

Serangan udara AS itu menargetkan markas milisi Kataib Hizbullah di perbatasan Irak dan Suriah. Milisi itu diduga menguasai pintu perbatasan dan mengendalikan arus pengiriman senjata, personel hingga barang-barang.

AS mengklaim serangan itu sebagai balasan atas serangan roket yang mengarah ke gedung kedutaan besar mereka di Irak.

Dalam serangan itu dilaporkan satu orang meninggal dan empat orang luka-luka.

Menurut sumber di pemerintahan AS, serangan itu adalah salah satu bentuk kebijakan tegas Presiden Joe Biden untuk membalas serangan terhadap fasilitas diplomatik. Namun, serangan yang dilakukan tetap terukur dan dalam skala kecil.

"Kami akan lawan upaya AS untuk menghidupkan lagi kelompok teroris di wilayah itu," kata Shamkhani.

Akan tetapi, Shamkhani tidak merinci bagaimana yang dimaksud dengan rencana AS itu.

AS menuduh Iran menyusupkan milisi dan membantu persenjataan bagi kelompok bersenjata Syiah di Suriah. Mereka melihat keberadaan milisi pro-Iran di Suriah adalah ancaman bagi sejumlah negara sekutu mereka di Timur Tengah, terutama Israel.

(ayp/ayp)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK