KILAS INTERNASIONAL

Eropa Setop Vaksin AstraZeneca hingga Darurat Militer Myanmar

CNN Indonesia
Selasa, 16 Mar 2021 06:34 WIB
Vaksin Covid-19 buatan AstraZeneca. (AFP/JOEL SAGET)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah peristiwa terjadi di berbagai belahan dunia pada Senin (15//3). Mulai dari negara Eropa setop sementara penggunaan vaksin corona AstraZeneca hingga darurat militer di dua kota di Myanmar.

1. Negara Eropa Setop Sementara Penggunaan Vaksin AstraZeneca

Beberapa negara besar Uni Eropa seperti Jerman, Prancis, Italia, Spanyol menghentikan penggunaan AstraZeneca pada Senin (15/3).

Keputusan yang mereka lakukan mengikuti langkah Irlandia dan Belanda itu mereka ambil sebagai buntut kasus pembekuan darah yang menimpa beberapa penerimanya.

Selain negara di Eropa, Indonesia juga mengatakan akan menunda penggunaan vaksin corona terkait kasus itu.

Penghentian penggunaan itu menjadi pukulan besar bagi kampanye imunisasi global yang diharapkan para ahli akan membantu mengakhiri pandemi yang selama setahun ini telah menewaskan lebih dari 2,6 juta orang dan menghancurkan ekonomi global.

2. Vatikan Tak Bakal Restui Pernikahan Sesama Jenis

Gereja Katolik Vatikan mengatakan para pendetanya dan pendeta Gereja Katolik lainnya tidak akan merestui pernikahan sesama jenis dan menyatakan pemberkatan pernikahan pasangan sesama jenis tidak sah.

Badan doktrinal Vatikan, Kongregasi untuk Doktrin Iman (CDF), menerbitkan keputusan itu sebagai tanggapan atas pertanyaan dan gerakan di beberapa paroki yang memberkati hubungan sesama jenis sebagai tanda selamat datang bagi umat Katolik.

Menurut mereka, Gereja Katolik Vatikan tidak mengizinkan pernikahan sesama jenis.

Terkait dengan sakramen pernikahan, catatan CDF menyebut pernikahan antara seorang pria dan seorang wanita adalah sakramen, dan mereka tidak dapat memberikan berkat kepada pasangan sesama jenis.

3. Darurat Militer di Dua Kota, Internet Myanmar Kembali Diputus

Junta militer kembali memutus akses internet di Myanmar untuk ketiga kalinya sejak terjadi kudeta pada 1 Februari lalu.

Pemutusan akses internet kali ini sebagai upaya menutupi tindakan brutal menyusul diberlakukannya darurat militer di kota Hlang Tahyar Yangon dan Swepyitha pada Minggu (14/3).

Salah satu warga Myanmar, Lynn Htet (22) mengatakan militer telah mematikan akses internet seluler dan wifi.

"Mereka sudah mematikan data seluler kami, mereka memutus koneksi internet wifi kami," ujar Lynn kepada CNNIndonesia.com, Senin (15/3).

Lebih lanjut Lynn mengatakan junta militer kerap memutus sambungan internet mulai pukul 01.00 dini hari hingga 09.00 pagi. Namun, hingga tulisa ini dibuat, Lynn mengatakan akses internet di Myanmar masih belum dipulihkan.

(dea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK