Iran Ungkap Alasan Tembak Rudal ke Pesawat Ukraina
Badan penerbangan sipil Iran menyalahkan sistem radar dan operator pertahanan udara atas penembakan pesawat maskapai Ukraina pada Januari 2020 lalu. Insiden itu menewaskan 176 awak dan penumpang.
Laporan akhir yang dirilis Rabu (17/3) itu menyebut terjadi kesalahan operator dalam melakukan prosedur untuk menyelaraskan radar, sehingga tidak sejajar.
Juga kekeliruan sistem radar dan miskomunikasi antara operator rudal dan atasan. Operator rudal di Bandara Teheran menembak pesawat sarat penumpang itu.
"Pesawat itu diidentifikasi sebagai sasaran musuh karena kesalahan operator pertahanan udara dekat Teheran dan dua rudal ditembakkan ke arahnya," bunyi laporan tersebut dikutip Reuters.
Menurut laporan itu operasi penerbangan tidak memiliki peran dalam menciptakan kesalahan pada baterai pertahanan udara.
Namun laporan itu mendapat kritik dari Ukraina. Ukraina, yang kehilangan 11 warganya dalam insiden itu menolak laporan tersebut.
Mereka menyebutnya sebagai upaya Iran untuk menutupi alasan sebenarnya atas kecelakaan itu, yang diduga disengaja.
Sementara Kanada, yang juga kehilangan banyak warganya dalam kecelakaan itu mengatakan laporan tersebut tidak menjawab apa yang sebenarnya terjadi.
Pasukan Garda Revolusi Iran menembak jatuh pesawat Ukraine International Airlines pada 8 Januari 2020 tak lama setelah lepas landas dari Bandara Teheran.
Insiden itu terjadi ketika Iran tengah menggelar serangan balasan menggunakan peluru kendali ke pangkalan militer Amerika Serikat di Irak.
Serangan itu adalah balasan setelah AS membunuh komandan Pasukan Quds Korps Garda Revolusi Iran, Jenderal Qassem Soleimani, menggunakan pesawat nirawak saat dia tiba di bandara Irak.
Pemerintah Iran menyatakan bahwa penembakan itu adalah kesalahan fatal oleh pasukan yang saat itu tengah siaga menghadapi Amerika Serikat.
(dea)