Angkatan Bersenjata Rusia tengah menggelar latihan perang di Kutub Utara. Kawasan tersebut merupakan salah satu wilayah penting bagi Rusia dalam mendominasi persaingan di kawasan dengan Amerika Serikat.
Latihan militer yang digelar pekan ini dilakukan Rusia ketika hubungan mereka dan negara Barat, terutama AS, terus merenggang. Kedua belah pihak bahkan terus memperkuat militer masing-masing di kawasan High North, kawasan terpencil yang diyakini kaya akan sumber daya alam.
Akibat dampak pemanasan global, kawasan High North yang selama ini diselimuti es mulai mencair sehingga membuka jalur laut yang berpotensi menjadi rute perdagangan baru.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kementerian Pertahanan Rusia pada awal pekan ini mengumumkan latihan komando Armada Utara dimulai dan akan digelar selama beberapa hari.
Simulasi perang tersebut meliputi pengujian sistem rudal anti-pesawat Pantsir-S1, latihan pengisian bahan bakar jet tempur MiG-31 saat dalam penerbangan, serta latihan mencegat drone musuh.
Sementara itu, pada 20 Maret lalu militer Rusia juga meluncurkan manuver Arktika besar-besaran di dekat Alexandra Land, bagian dari Kepulauan Franz Josef Land yang diperkirakan akan mencakup lebih dari 40 latihan militer terpisah.
Pada Jumat pekan lalu, Rusia mengerahkan tiga kapal selam bertenaga nuklir untuk memecahkan es dan permukaan secara bersamaan. Salah satu kapal selam nuklir itu juga sempat menembakkan torpedo dari bawah permukaan es.
Dikutip AFP, Presiden Vladimir Putin memuji latihan tersebut dengan mengatakan bahwa militer Rusia telah membuktikan kemampuannya beroperasi bahkan "di lingkungan Kutub Utara yang keras".
Veteran Laksamana Rusia, Viktor Kravchenko mengatakan kepada kantor berita Interfax bahwa latihan militer ini ditujukan untuk mengirimkan isyarat kemampuan militer mereka kepada AS.
Rusia adalah satu dari lima negara Arktika yang mempertaruhkan klaim mereka di wilayah tersebut. Mereka terus memperkuat militer di kawasan itu dengan membuka kembali serta memperbarui beberapa pangkalan militer warisan Uni Soviet.
Rusia membangun pangkalan militer di Pulau Kontelny yang terpencil, bagian dari Kepulauan Serbia Baru di Arktika Timur. Pangkalan serupa juga dibangun di Kepulauan Franz Joseph Land.
Rusia bahkan menempatkan sistem rudal pertahanan udara S-400 di kawasan tersebut.
Sementara itu, AS pada Februari lalu mengerahkan pesawat pengebom untuk berlatih di Norwegia sebagai bagian dari upaya Barat meningkatkan kehadiran militer di kawasan Kutub Utara.
Untuk pertama kalinya sejak 1980-an, Angkatan Laut AS juga mengerahkan kapal induk di Laut Norwegia pada 2018 dan beberapa kapal lain di ZEE Rusia di Laut Barents pada 2019.
(rds/ayp)