Koridor perjalanan (travel bubble) antara Australia dan Selandia Baru resmi dibuka pada 19 April. Dengan begitu, warga bisa bepergian keluar masuk kedua negara tanpa perlu menjalani pemeriksaan hingga karantina pandemi virus corona.
Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern, mengatakan negaranya juga akan membuka koridor perjalanan dengan sejumlah negara tetangga yang sempat tertutup akibat pandemi corona.
"Travel buble Trans-Tasman merupakan awal dari babak baru dalam upaya pemulihan pandemi Covid-19 oleh negara kami yang telah diusahakan dengan sangat keras oleh orang-orang," kata Ardern di Wellington pada Selasa (6/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini membuat Selandia Baru dan Australia relatif unik. Saya tahu keluarga, teman, dan sebagian penting dari perekonomian kita akan menyambut langkah ini, seperti yang saya lakukan," ujarnya.
Australia telah mengizinkan kunjungan beba
s karantina bagi pendatang dari Selandia Baru sejak beberapa bulan terakhir. Namun, Ardern tetap memberlakukan isolasi mandiri bagi setiap pendatang Negeri Kanguru lantaran kekhawatiran atas penularan lokal corona yang sempat terjadi di negara tersebut.
Ardern juga memperingatkan pemerintahannya masih bisa menangguhkan sejumlah penerbangan langsung dari dan ke beberapa negara bagian Australia yang dinilai masih memiliki angka penularan Covid-19 yang mengkhawatirkan.
Sejauh ini, Australia tercatat memiliki sekitar 29.400 kasus corona dan 909 kematian, sementara Selandia Baru memiliki lebih dari 2.100 kasus dengan 26 kematian.
Kedua negara memang menjadi pelopor skema perjalanan travel bubble yang kini banyak ditiru negara-negara lainnya, termasuk Indonesia.
Beberapa negara tetangga Selandia Baru juga tengah mengajukan kesediaan untuk membuka koridor perjalanan ini dengan Wellington. Namun, travel bubble Australia-Selandia Baru masih menjadi koridor perjalanan pertama yang tak mengharuskan tes corona sama sekali.
Dikutip Reuters, menurut data statistik 2018, sekitar 568 ribu orang Selandia Baru tinggal di Australia atau 2,3 persen dari total populasi Negeri Kanguru. Warga Selandia Baru menjadi komunitas imigran terbesar keempat di Australia.
Selain itu, perdagangan antara kedua negara mencapai nilai 25,6 miliar dolar Selandia Baru. Angka itu menjadikan Australia sebagai mitra dagang terbesar Selandia Baru.
(rds/dea)