Mantan Presiden Timor Leste, Xanana Gusmao, dilaporkan berdebat dengan Menteri Kesehatan, Odete Maria Belo, mendesak jasad seorang penduduk yang positif virus corona dipulangkan kepada keluarga.
Dilansir The Sydney Morning Herald, Selasa (13/4), Xanana mendatangi kerumunan massa yang menuntut jenazah seorang penduduk bernama Armindo Borges (47). Mendiang meninggal pada Minggu (11/4) pekan lalu saat dibawa dari RS Nasional Dili ke pusat isolasi Covid-19 di Vera Cruz.
Menurut hasil tes dokter, Armindo dinyatakan positif Covid-19.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Xanana yang tiba di lokasi tidak menerima argumen yang disampaikan oleh tenaga kesehatan. Dia tetap menuntut jenazah Armindo dipulangkan kepada keluarganya dan dimakamkan tanpa mengikuti protokol Covid-19.
Adu argumen antara Xanana dan tenaga kesehatan berlangsung alot. Di sela-sela itu, keluarga mendiang tetap meminta jasad Armindo dipulangkan.
Diduga hendak menenangkan pihak keluarga, Xanana sampai harus menampar dua kerabat dari jenazah yang terinfeksi Covid-19 itu.
Dalam sebuah video Xanana Gusmao berulang kali menampar wajah dua kerabat almarhum dalam upaya menenangkan mereka.
"Saya akan (memberi tahu) orang-orang bahwa jika Anda merasa sakit jangan pergi ke rumah sakit karena jika Anda pergi ke sana mereka akan segera merawat Anda karena Covid-19," kata Gusmao di hadapan massa.
"Saya mendengar (petugas) ambulans (katakan) setiap hari (itu) karena Covid-19 tetapi kenyataannya tidak. Kenyataannya adalah mereka meninggal karena penyakit lain seperti demam berdarah dan penyakit lain tetapi bukan COVID-19," lanjut Xanana.
Belo yang datang ke lokasi langsung merespon argumen Xanana.
"Bagaimana Paman Xanana tidak percaya bahwa ini bukan pasien Covid-19? Kami punya hasilnya. Hasilnya menunjukkan dia [positif] Covid-19," kata Belo.
Presiden pertama Timor Leste itu berkeras Borges meninggal karena alasan penyakit lain.
Gusmao menyatakan dia tidak percaya dengan tes swab yang dapat mendeteksi virus corona.
"Saya akan menunggu di sini sampai saya mengambil mayatnya," katanya sambil duduk di kursi plastik di luar pusat isolasi.
Menurut laporan media Timor Leste, The Oekusi Post, yang dikutip The Sydney Morning Herald, mendiang Armindo mengalami stroke ringan mendadak pada Minggu pekan lalu.
Lalu kerabatnya membawanya ke rumah sakit menggunakan ambulans.
Sejauh ini kasus Covid-19 di Timor Leste mencapai 947 pasien dengan hanya satu kematian. Armindo akan menjadi warga kedua yang meninggal karena terinfeksi virus corona di negara yang berpenduduk 1,2 juta jiwa itu.
(isa/ayp)