Nepal Kerepotan Akibat Lonjakan Infeksi Virus Corona India

CNN Indonesia
Selasa, 27 Apr 2021 20:32 WIB
Pemerintah Nepal kerepotan mengatasi lonjakan infeksi Covid-19 dipicu penyebaran virus corona mutasi dari India.
Ilustrasi penduduk Nepal mengenakan masker di masa pandemi virus corona. (AFP/PRAKASH MATHEMA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah Nepal tengah berjuang mengatasi lonjakan kasus infeksi Covid-19 yang dipicu penyebaran virus corona jenis mutasi dari India.

"Virus ini bermutasi sangat cepat. Apa yang dimulai di India kini telah memasuki Nepal juga," kata pakar kesehatan masyarakat Indiam Rabindra Pandey, dikutip dari Reuters, Selasa (27/4).

Pandey menambahkan, jika kenaikan infeksi itu berlanjut selama sepekan, maka rumah sakit akan kewalahan menangani pasien.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, kemungkinan besar pasien baru infeksi corona di Nepal tidak akan tertangani dengan baik.

"Kami telah mendeteksi varian Inggris dan varian mutan ganda terdeteksi di India," kata Direktur Departemen Epidemiologi dan Pengendalian Penyakit Nepal, Krishna Prasad Paudel.

Krishna juga menyebut bahwa para ahli juga sedang memeriksa varian mutasi lain virus corona.

Nepal memulai vaksinasi pada Januari dan sudah menyuntikkan vaksin kepada 1,9 juta penduduk. Vaksin corona itu berasal dari China dan India.

Akan tetapi, para ahli khawatir mengenai kelanjutan program vaksinasi lantaran pemerintah kesulitan mendapatkan tambahan vaksin dari India atau negara lain.

Lebih dari 90 negara berkembang, termasuk Nepal, bergantung pada produksi vaksin corona yang dibuat Institut Serum India. Perusahaan farmasi itu merupakan pembuat vaksin terbesar di dunia.

Akan tetapi, melihat lonjakan kasus yang terus meningkat di India, kemungkinan besar mereka akan mengutamakan sebagian besar produksi vaksin bagi warga negaranya terlebih dulu.

Nepal dan India berbagi perbatasan sepanjang 1.751 kilometer. Perbatasan itu sempat ditutup beberapa waktu saat penerapan penguncian wilayah (lockdown) tahun lalu.

Diketahui, mantan Raja Nepal, Gyanendra, dan ratu dinyatakan positif corona usai menghadiri festival keagamaan di India.

"Situasinya benar-benar menakutkan," kata Prakash Thapa, seorang dokter di Rumah Sakit Bheri di Nepalgunj, sebuah kota di dataran barat daya yang berbatasan dengan India.

Dia mengatakan rumah sakit dibanjiri pasien virus corona yang membutuhkan perawatan intensif dan membuatkan alat bantu pernapasan (ventilator).

"Saat ini bahkan anak-anak dan remaja dibawa dalam kondisi kritis, bahkan pasien tertidur di lantai dan koridor," ujarnya.

Kondisi Nepal yang diambang krisis menyebabkan masyarakat mengkritik penanganan virus corona oleh Perdana Menteri Nepal, KP Sharma Oli.

Meski kasus corona melonjak, Menteri Luar Negeri Pradeep Gyawali, sampai saat ini mereka menilai belum perlu lockdown secara nasional.

[Gambas:Video CNN]

Lockdown untuk menahan laju penyebaran virus corona yang diterapkan Nepal selama berbulan-bulan pada tahun lalu membuat perekonomian mereka melemah.

Menurut data Sekolah Kedokteran Universitas Johns Hopkins, total kasus Covid-19 di negara itu sebanyak 303.561 orang, dengan 3.176 pasien meninggal.

(isa/ayp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER