Koalisi militer yang dipimpin Arab Saudi dilaporkan berhasil mengintersep dan menghancurkan tiga rudal balistik dan delapan moda nirawak (drone) yang diluncurkan milisi Houthi ke wilayah berpopulasi penduduk di negeri kerajaan tersebut.
Koalisi menyebut tindakan milisi yang menargetkan daerah berpopulasi tersebut dengan rudal balistik dan drone bermuatan bahan peledak itu sebagai aksi pengecut.
"Tindakan permusuhan pengecut oleh milisi Houthi yang menembakkan drone-drone dan rudal-rudal balistik itu berhasil digagalkan," demikian pernyataan resmi koalisi tersebut mengutip dari Saudi Gazette, Kamis (13/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengambil langkah-langkah tegas untuk mencegah sumber ancaman guna melindungi warga sipil," sambungnya.
Lebih lanjut, koalisi tersebut menuding milisi Houthi telah melanggar hukum kemanusiaan internasional dengan menargetkan warga sipil. Aliansi itu pun menjanjikan langkah-langkah lanjutan untuk menangani sumber ancaman tersebut sejalan dengan hukum dan konvensi internasional kemanusiaan.
Sekretaris Jenderal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Yousef A Al-Othaimeen mengutuk aksi serangan yang diupayakan milisi Houthi ke daerah berpenduduk di Arab Saudi yang justru dilakukan pada Hari Raya Idulfitri 1442 H.
Dalam siaran persnya, Al-Othaimeen memuji pasukan polisi yang berhasil mengandaskan serangan udara milisi Houthi tersebut.
Mengutip dari Arab News, rudal-rudal balistik dan drone itu ditembakkan milisi Houthi yang disokong Iran dari wilayah Yaman. Serangan itu sendiri diketahui dilakukan Houthi, seiring pertempuran di kota Marib, Yaman, yang masih terus berlanjut meskipun ada seruan dari PBB untuk dihentikan.
Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab dalam pernyataannya mengecam langkah-langkah agresif Houthi itu yang telah memblokade proses upaya perdamaian di Yaman.
"Kami terus menyaksikan cerita mengerikan tentang anak-anak Yaman yang dipaksa berperang, dan para perempuan yang diculik di wilayah Houthi. Inggris meminta Houthi untuk menemui Utusan Khusus Sekretaris Jenderal untuk Yaman (OSESGY) dan mengakhiri penyerangan-penyerangan di Marib yang telah memblokir [upaya] perdamaian," ujar Raab seperti dikutip dari kantor berita Arab Saudi, SPA.
Sebelumnya, Militer Arab Saudi mencegat lima rudal balistik dan empat pesawat nirawak (drone) yang ditembakkan pemberontak Houthi di Yaman ke arah Kota Jizan pada Rabu (14/4) malam.
Juru bicara koalisi militer Saudi, Turki al-Maliki, puing-puing rudal dilaporkan jatuh dan menyebabkan kebakaran kecil di kompleks Universitas Jizan.
"Puing-puing jatuh di kampus Universitas Jizan, menyebabkan kebakaran kecil yang berhasil dikendalikan dan tidak ada korban jiwa," kata Al-Maliki seperti dikutip kantor berita Saudi, SPA.
Al-Maliki menuturkan Houthi menembakkan rudal tersebut dari Provinsi Sa'ada, Yaman. Ia mengutuk Houthi lantaran terus meningkatkan serangan udara terhadap 'sasaran sipil'.
Sementara itu, mengutip kantor berita Yaman, SABA, kelompok Houthi menuding koalisi militer Saudi dan AS justru yang mengerahkan jet-jet tempur untuk meluncurkan 19 serangan di Provinsi Marib. Dalam artikel yang dilansir 12 Mei lalu, agresi AS-Saudi itu menghantam distrik Serwah dan Madghal.