Presiden Filipina Rodrigo Duterte menolak seruan China untuk menarik kapal dari zona sengketa di Laut China Selatan. Bahkan ia sudah siap dengan konsekuensi memburuknya persahabatan antara Manila-Beijing.
Baginya, China tak berhak mengatur Filipina soal wilayah lautnya yang saat ini sedang diperebutkan beberapa negara.
Hal tersebut diungkapkan Duterte dalam pidatonya yang disiarkan televisi pada Jumat (14/5). Ia menegaskan hal tersebut karena China telah melakukan provokasi secara terang-terangan kepada Filipina.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami memiliki pendirian di sini (Laut China Selatan), dan saya ingin mengatakannya di sini dan mulai sekarang bahwa kapal kami akan berada di sana. Kami tidak akan mundur satu inci pun," kata Duterte seperti yang dikutip dari Reuters.
"Saya tidak ingin bertengkar. Saya tidak ingin masalah. Saya menghormati posisi Anda [China], dan Anda harus menghormati posisi saya. Namun, kami tidak akan berperang," lanjutnya.
Duterte menyatakan dengan tegas, ia tak mundur dari keputusan menjaga wilayah, bahkan jika China sampai berniat membunuhnya.
"Saya tidak akan mundur. Bahkan jika kamu (China) membunuhku. Persahabatan kita akan berakhir di sini," ucap Duterte dengan nada datar.