Menyingkap Akar Konflik Israel-Palestina

CNN Indonesia
Selasa, 18 Mei 2021 12:02 WIB
Konflik antara Israel dan Palestina terjadi puluhan tahun dan sampai saat ini belum ada tanda akan berakhir.
Ilustrasi bendera Palestina. (AFP/Said Khatib)

Tidak tahan dengan penindasan yang terus dilakukan Israel, pada 1964 warga Palestina mendirikan Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

Salah satu tujuan didirikannya PLO yaitu menjadikan Palestina negara yang berdaulat melalui perang maupun diplomasi. PLO aktif bergerilya dalam melawan Israel yang dianggap sebagai penjajah.

Selain itu, mereka juga melakukan upaya mencari dukungan dari negara-negara Muslim Arab dan internasional dalam forum Perserikatan Bangsa-Bangsa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dikutip dari Reuters, setelah 20 tahun diduduki militer Israel, yaitu pada 1987, gerakan perlawanan bangsa Palestina atau Intifadah Pertama dimulai di Wilayah Pendudukan Palestina.

Saat itu penduduk Palestina juga membentuk sejumlah organisasi massa untuk melawan Israel. Mereka adalah Fatah, Front Pembebasan Rakyat Palestina (PFLP) dan Hamas. Mereka melakukan pemberontakan dan melawan pendudukan Israel di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Pada 1993, Israel dan PLO membuat kesepakatan Oslo yang isinya mengakui kedaulatan masing-masing.

Israel bersedia menarik pasukan dari Tepi Barat dan Jalur Gaza. Selain itu, Israel juga memberi Palestina kesempatan menjalankan sebuah lembaga semiotonom yang bisa memerintah di kedua wilayah itu.

Pada, 2004 perang kembali pecah di Jalur Gaza. Dalam sebuah serangan udara, Israel menewaskan pendiri dan pemimpin spiritual Hamas, Syekh Ahmad Yassin, dan salah satu pendiri dan politikus Hamas, Abdul Aziz al-Rantissi.

Satu tahun setelahnya, Israel kembali menarik pasukan dari Jalur Gaza.

Pada 2006, milisi Hamas menangkap tentara Israel, Gilad Shalit, dalam sebuah serangan.

Penangkapan itu memicu serangan udara Israel. Shalit akhirnya dibebaskan lebih dari lima tahun kemudian dalam pertukaran tahanan.

Sejak 2008, hubungan antara Israel dan Palestina tidak bergejolak. Namun, pada 2014 Hamas dan Israel terlibat peperangan.

Pemicunya adalah penculikan dan pembunuhan tiga pemuda Israel oleh milisi Hamas. Sementara Hamas berupaya menarik perhatian dunia untuk menekan Israel supaya mencabut blokade di Jalur Gaza.

Perang itu lantas berkecamuk selama tujuh pekan. Israel menyerang Jalur Gaza dari udara dan darat. Ribuan warga Gaza meninggal dalam peperangan itu.

(yla/ayp)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER