Studi: 2 Suntikan Vaksin Sinopharm Efektif 70 Persen Lebih

CNN Indonesia
Jumat, 28 Mei 2021 15:08 WIB
Hasil studi menyebut dua suntikan vaksin corona yang dikembangkan perusahaan China, Sinopharm menunjukkan efikasi lebih dari 70 persen terhadap kasus bergejala.
Ilustrasi vaksin corona Sinopharm. (AP/Mark Schiefelbein)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hasil studi menyebut dua suntikan vaksin corona yang dikembangkan perusahaan China, Sinopharm  menunjukkan efikasi lebih dari 70 persen terhadap kasus bergejala.

Namun, laporan itu masih belum jelas berapa banyak perlindungan yang mereka berikan terhadap kasus dalam kategori parah.

Menurut laporan Journal of American Medical Association, vaksin Sinopharm yang diteliti di Wuhan menghasilkan tingkat efikasi sebesar 72, 8 persen, setelah suntikan kedua. Data itu lebih besar dari hasil efikasi yang sebelumnya 72,5 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Vaksin lain yang masih milik perusahaan farmasi Sinopharm juga telah mendapat persetujuan dari organisasi kesehatan dunia (WHO). Uji coba yang dilakukan di Beijing menunjukkan tingkat efikasi sebesar 78,1 persen.

Hasil itu berdasarkan perhitungan lebih dari 142 kasus gejala dalam uji coba yang melibatkan 40 ribu peserta.

"Hanya ada dua kasus yang parah di antara peserta, jadi kesimpulan mengenai pencegahan kasus yang parah tak bisa dibuat," kata laporan itu mengutip Reuters.

"Studi tersebut tidak dapat menjawab pertanyaan apakah vaksin mencegah infeksi tanpa gejala, yang memerlukan pengawasan studi formal melalui tes virologi dan serologi," ujarnya.

Menurut Global Times, selama periode rata-rata 77 hari, 26 kasus gejala Covid-19 diidentifikasi dalam kelompok vaksin Institut Wuhan dan 21 kasus di Institut Beijing.

Data yang dikumpulkan untuk analisis efikasi dan efek samping dimulai pada 16 Juli dan berakhir pada 20 dan 31 Desember 2020.

Sebanyak 40.382 peserta menerima setidaknya satu dosis vaksin atau kontrol aluminium hidroksida, menurut laporan itu.

Uji coba yang dilakukan di negara-negara termasuk Uni Emirat Arab dan Bahrain, tidak menjadikan wanita hamil dan orang di bawah 18 tahun sebagai peserta.

Sementara itu data yang ada dinilai tak cukup representatif untuk orang tua dan mereka yang menderita penyakit kronis, kata para peneliti.

Sementara uji coba yang dilakukan di Brasil menunjukkan vaksin Sinopharm memiliki tingkat efikasi 50,7 persen.

(isa/dea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER