Panel tersebut mengatakan dalam sebuah laporan, metodologi yang sebelumnya dilakukan "kurang mewakili atas jumlah kematian karena Covid-19."
Kriteria diperluas di luar orang yang dites positif virus untuk memasukkan kasus "kemungkinan" dengan "hubungan epidemiologis dengan kasus yang dikonfirmasi."
Kriteria baru saat ini juga akan mencakup orang-orang yang diduga terinfeksi virus yang menunjukkan "gambaran klinis yang sesuai dengan penyakit tersebut."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Panel tersebut, yang diadakan pada bulan April, terdiri dari para ahli dari badan kesehatan publik dan swasta di Peru dan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Berkat kerja tim ini, kami akan memiliki angka, dan angka yang lebih lengkap akan sangat berguna untuk memantau pandemi dan mengambil tindakan yang tepat untuk menghadapinya," kata Bermudez.
Peru memulai kampanye vaksinasi pada tanggal 9 Februari, tetapi telah berjalan lambat dan sejauh ini telah mencapai lima persen dari populasi orang dewasa dengan setidaknya satu suntikan.
Bangsa Andes telah berjuang melawan gelombang pandemi kedua sejak Desember, dengan rekor hampir 13 ribu infeksi pada 1 April.
Ada hampir 12 ribu pasien Covid-19 di rumah sakit, tetapi petugas kesehatan hanya bisa bernapas sedikit sejak puncak pandemi yang menyebabkan 15.547 tempat tidur yang terisi pada 20 April.
Penyesuaian jumlah korban tewas terjadi enam hari sebelum pemilihan presiden hari Minggu (6/6), antara kandidat sayap kanan Keiko Fujimori dan sayap kiri Pedro Castillo, keduanya telah berjanji untuk mempercepat kampanye imunisasi Peru.