Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) disebut tengah mendekati Qatar untuk menjadikan negara tersebut sebagai basis berlatih setelah para pasukan tentara ditarik dari Afghanistan.
Mengutip dari pernyataan salah seorang sumber pejabat senior dan dikonfirmasi tiga lainnya, menyatakan para tentara dari 36 negara tergabung dalam NATO kini membutuhkan tempat baru setelah ditarik dari Afghanistan.
Oleh karena itu, salah satu yang coba didekati untuk menjadi pangkalan militer baru adalah Qatar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami menggelar pembicaraan guna mengalokasikan sebuah pangkalan di Qatar untuk menjadi tempat pelatihan eksklusif bagi anggota senior dari pasukan Afghanistan," kata seorang pejabat senior NATO di Kabul, Irak, seperti dikutip dari Reuters, Senin (14/6).
Untuk diketahui, setelah dua dekade terlibat dalam perang di Afghanistan, NATO telah menarik pasukan mereka--yang terdiri dari aliansi 36 negara--dari Afghanistan.
"Kami telah membuat sebuah penawaran, namun itu untuk otoritas di Qatar jika memutuskan mereka nyaman dengan NATO untuk menggunakan wilayah mereka sebagai tempat latihan [pasukan kami]," ujar pejabat senior yang ingin dikutip anonim tersebut.
Sumber ketiga lain yakni seorang diplomat Barat yang berbasis di Kabul mengatakan rencana penempatan pasukan eks Afghanistan di Qatar itu sendiri saat ini masih dibahas.
Belum ada respons resmi baik dari kantor komunikasi NATO maupun dari pemerintah Qatar.
Sebagai informasi, pasukan asing terakhir yakni sekitar 10 ribu pasukan NATO telah ditarik dari Afghanistan.
Awal bulan ini, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengungkapkan setelah keluar dari Afghanistan, pasukan aliansi itu memang tengah mencari tempat baru untuk latihan pasukan gabungan.
Qatar sendiri--negara teluk kaya akan unsur migas bumi--diketahui telah menjadi 'rumah' bagi politikus Taliban sejak 2013 silam. Sejak saat itu, diskusi antara Taliban dengan pemerintah Afghanistan yang dimediasi dunia kerap digelar di Qatar.
Saat dikonfirmasi, juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan pihaknya tak mengetahui atas rencana NATO untuk melatih pasukan Afghanistan di Qatar.
(reuters/kid)