Pasukan militer Myanmar yang didukung kendaraan lapis baja terlibat bentrok dengan milisi antijunta di Mandalay, kota terbesar kedua di negara tersebut.
Seperti dilansir dari Reuters, rekaman-rekaman pertempuran itu pun tersebar di media sosial dari grup pemantau.
Dalam salah satu rekaman terlihat pasukan militer yang disokong tiga kendaraan lapis baja mengepung sebuah gedung sekolah asrama di Mandalay. Pasukan militer itu meyakini bangunan sekolah itu menjadi markas milisi antijunta.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di tempat lain, militer merespons dengan tembakan artileri dan serangan udara setelah kelompok milisi melakukan penyerangan kepada pasukan. Belum diketahui jumlah korban di kedua belah pihak, termasuk dari sipil. Disebutkan ribuan orang telah mengungsi karena pertempuran yang terjadi.
Sementara itu, dilansir dari AFP, tim informasi junta militer Myanmar menyatakan saat menggerebek bangunan yang diyakini markas milisi berdasarkan informasi intelijen itu pasukannya mendapatkan perlawanan tembakan senjata hingga lemparan granat.
"Beberapa anggota keamanan terluka parah," demikian pernyataan militer.
Pihak militer pun mengklaim empat milisi tewas dalam pertempuran tersebut, dan delapan ditahan karena memiliki ranjau buatan sendiri, granat tangan, serta senjata.Sejak junta mendompleng dan menahan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi pada 1 Februari lalu, pasukan keamanan dan penegak hukum terjun untuk mencegah aksi menentang kekuasaan militer di seantero negara tersebut. Selain itu kelompok milisi pun bermunculan di sejumlah wilayah Myanmar menolak kudeta junta.
Hingga saat ini, pertempuran yang melibatkan milisi bersenjata ringan sebagian besar terbatas di kota-kota kecil dan daerah pedesaan, tetapi sebuah kelompok yang mengaku sebagai Pasukan Pertahanan Rakyat Mandalay menyatakan para anggotanya telah membalas tentara yang menyerbu salah satu markas mereka.
"Kami membalas ketika salah satu markas gerilya kami diserang," kata sebuah posting di halaman Facebook kelompok itu dari Mayor Zeekwat.