RI hingga AS: Deretan Negara yang Dikepung Covid Varian Delta

CNN Indonesia
Rabu, 23 Jun 2021 19:02 WIB
Virus corona varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India dilaporkan telah terdeteksi menyebar ke 92 negara.
Ilustrasi. (iStockphoto/Ovidiu Dugulan)
Jakarta, CNN Indonesia --

Virus corona varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India dilaporkan telah terdeteksi menyebar ke 92 negara.

Para ilmuwan mengkhawatirkan varian Covid-19 yang lebih cepat menular itu bisa menjadi strain dominan virus corona di seluruh dunia jika terus menyebar luas.

Ahli kesehatan dunia bahkan khawatir varian baru corona ini sudah menyebar lebih jauh di negara berkembang dengan sistem kesehatan dan pemantauan yang kurang memadai.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Virus corona varian Delta atau SARS-CoV.2.B.1.617.2 merupakan mutasi dari Covid-19 yang selama ini mewabah (SARS-CoV.2 B.1.617).

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 31 Mei 2021 memasukkan varian Delta ke dalam kategori Variant of Concern (VOC). VOC terdiri dari varian Alpha (B.1.1.7), Beta (B.1.351), Gamma (P.1), dan yang terbaru adalah Delta (B.1.617.2).

Berikut deretan negara dengan kasus Covid-19 varian Delta yang signifikan.

India

Varian Delta pertama kali muncul di India pada awal tahun ini. Saat ini, varian Delta mendominasi kasus Covid-19 di negara Asia Selatan tersebut.

Varian Delta disebut sebagai salah satu alasan lonjakan virus corona di India sekitar Maret lalu hingga menyebabkan gelombang kedua penularan Covid-19 yang lebih parah di negara tersebut.

Belum selesai dengan masalah itu, India telah menemukan lebih dari 40 kasus varian Delta baru yang dikenal dengan sebutan Delta Plus dan telah tersebar di tiga negara bagian.

[Gambas:Video CNN]

Amerika Serikat

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), sebanyak 6 persen dari total kasus Covid-19 aktif di Negeri Paman Sam merupakan varian Delta.

Dilansir USA Today, Direktur CDC, Rochelle Walensky, mengatakan bahwa transmisi yang lebih tinggi dari varian Delta bisa menjadikan mutasi virus ini menjadi strain dominan Covid-19 di Negeri Paman Sam dalam waktu dekat.

Direktur Institut Nasional AS untuk Penyakit Menular dan Infeksi, Anthony Fauci, juga memperingatkan bahwa varian Delta juga bisa menjadikan penularan Covid-19 lebih parah dan risiko rawat inap di rumah sakit menjadi lebih tinggi.

Kabar baiknya, kata Fauci, vaksin yang sudah ada dan digunakan saat ini bisa mencegah infeksi virus corona varian Delta.

Sebuah studi baru dari Public Health England memang menunjukkan dua dosis vaksin Pfizer-BioNTech terbukti 88 persen efektif terhadap penyakit simtomatik dari varian Delta.

Meski tren penularan menurun, saat ini AS masih menjadi negara dengan kasus corona dan kematian tertinggi di dunia. AS mencatat 34,4 juta lebih kasus Covid-19 dengan 617 ribu kematian.

Saat ini, AS mulai mengizinkan warganya melepas masker di sejumlah tempat publik. Namun, penyebaran corona varian delta dikhawatirkan kembali memicu lonjakan penularan Covid-19.

Indonesia

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat kasus positif varian Delta di Indonesia mencapai 160. Total kasus tersebut terdeteksi dari proses whole genome sequencing (WGS) per 20 Juni lalu.

Jumlah tersebut mengalami kenaikan yang cukup tinggi dari sebelumnya. Pada 6 Juni 2021, Kemenkes mencatat jumlah varian Delta sebanyak 31 kasus dan hanya tersebar di lima provinsi.

Menurut data Badan Litbang Kemenkes, varian Delta per 20 Juni ditemukan di sembilan Provinsi di Indonesia.

Daerah terbanyak varian Delta ada di DKI Jakarta dengan 57 kasus dan Jawa Tengah 80 kasus.

Selain di Jateng dan DKI, varian Delta juga ditemukan di tujuh provinsi lainnya. Daerah tersebut yakni di Jawa Timur (10 kasus), Sumatera Selatan (3 kasus), dan Kalimantan Tengah (3 kasus).

Lalu di Kalimantan Timur (3 kasus), Banten (2 kasus), Gorontalo (1 kasus), dan Jawa Barat (1 kasus).

[Gambas:Video CNN]

Inggris hingga Singapura Dikepung Covid-19 Varian Delta

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER