6 Negara Kembali Lockdown Akibat Virus Corona Varian Delta

CNN Indonesia
Selasa, 29 Jun 2021 19:20 WIB
Sejumlah negara kembali melakukan lockdown menyusul penyebaran varian Delta virus corona yang lebih cepat menular.
Situasi lockdown di Sydney, Australia akibat penyebaran virus corona varian delta. (REUTERS/LOREN ELLIOTT)

Thailand

Pemerintahan Perdana Menteri Prayuth Chan-O-Cha memutuskan menerapkan lockdown parsial di ibu kota Bangkok setelah penularan corona melonjak dari klaster konstruksi bangunan.

Sejak Mei lalu, Bangkok mendeteksi 37 klaster virus corona yang berkaitan dengan kamp pekerja konstruksi.

Tagar #BangkokLockdown menjadi tren di Twitter pada akhir pekan lalu. Banyak Netizen Thailand mengaku terkejut dengan langkah-langkah pembatasan baru ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembatasan pergerakan di Ibu Kota ini akan berlangsung selama 30 hari.


Portugal

Negara Eropa itu telah menerapkan pembatasan baru di Lisbon dan dua wilayah lainnya setelah mengalami lonjakan penularan corona dalam beberapa waktu terakhir.

Lebih dari 70 persen kasus corona baru di Lisbon merupakan varian Delta.


Malaysia

Malaysia terus memperpanjang lockdown ketat yang kembali diberlakukan sejak awal Juni lalu.

Malaysia memperpanjang MCO ini meski angka infeksi harian telah turun menjadi sekitar 5.000 kasus.
Menteri Senior untuk Urusan Keamanan Malaysia, Ismail Sabri Yaakob, menegaskan Negeri Jiran akan tetap menerapkan lockdown hingga total kasus Covid-19 harian di bawah 4.000.

Dalam beberapa hari belakangan, Malaysia memang masih melaporkan kasus Covid-19 rata-rata 5.000 per hari. Pada Sabtu (26/6), Malaysia bahkan melaporkan 5.803 kasus infeksi virus corona baru dalam sehari.

Secara keseluruhan, Malaysia sudah melaporkan 728 kasus Covid-19 dengan angka kematian mencapai 4.884.

Saat ini, bed occupancy rate (BOR) ICU di Malaysia juga masih di atas 100 persen. Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia, Noor Hisham Abdullah, mengatakan bahwa kemunculan varian baru Covid-19 yang lebih menular membuat BOR di Malaysia kian tinggi.

Afrika Selatan

Afrika Selatan memutuskan untuk menerapkan lockdown ketat mulai Senin (28/6) untuk melawan gelombang tiga pandemi Covid-19 karena lonjakan penularan varian Delta.

Presiden Afsel, Cyril Ramaphosa, mengatakan bahwa pengetatan aturan ini harus dilakukan karena gelombang ketiga pandemi di negaranya diprediksi akan lebih parah karena varian Delta.

Ramaphosa mengatakan bahwa lockdown kali ini lebih ketat ketimbang sebelumnya. Di bawah aturan ini, semua kegiatan yang menyebabkan keramaian dilarang kecuali untuk pemakaman terbatas.

Selain itu, jam malam juga diperketat menjadi 21.00 hingga 04.00 keesokan harinya. Warga juga dilarang keluar masuk Gauteng, salah satu provinsi di Afsel dengan tingkat penularan Covid-19 paling tinggi.

Sekolah-sekolah ditutup, sementara restoran hanya boleh menerima pesanan dibawa pulang dan layanan pesan antar. Penjualan alkohol juga dilarang.

Pemerintah terpaksa memperketat aturan karena lonjakan Covid-19 dalam beberapa waktu belakangan, terutama di Provinsi Gauteng.

(rds/ayp)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER