Jepang Berencana Gelar Pembukaan Olimpiade Tanpa Penonton
Pemerintah Jepang dilaporkan berencana menggelar pembukaan Olimpiade tanpa kehadiran penonton untuk mencegah penularan penyakit akibat virus corona atau Covid-19.
Sejumlah sumber mengatakan kepada surat kabar Asahi bahwa pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan menggelar pembukaan Olimpiade tanpa penonton, kecuali tamu-tamu VIP, seperti diplomat dan sponsor.
Berdasarkan sumber-sumber anonim tersebut, pemerintah Jepang juga akan memangkas jauh jumlah orang di pembukaan Olimpiade yang sempat diwacanakan hingga 10 ribu.
Pejabat tersebut mengungkap rencana tersebut di tengah kekhawatiran berbagai kalangan mengenai penyelenggaraan Olimpiade.
Sebelumnya, Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, juga mengatakan bahwa masih ada kemungkinan Olimpiade digelar tanpa penonton karena peningkatan kasus Covid-19.
"Ada kemungkinan tak ada penonton. Kami akan bertindak dengan prioritas keselamatan dan keamanan rakyat Jepang," ujar Suga sebagaimana dilansir AFP, Kamis (1/7).
Surat kabar Jepang, Yomiuri Shimbun, pun melaporkan bahwa penyelenggara sudah mulai mempertimbangkan penundaan penjualan tiket salah satu gelaran acara menjelang Olimpiade pekan ini.
Kasus Covid-19 di Tokyo dalam beberapa hari belakangan memang naik setelah pemerintah setempat melonggarkan aturan pencegahan corona bulan lalu. Aturan itu berlaku hingga 11 Juli mendatang.
Pemerintah diperkirakan bakal memperpanjang pemberlakuan aturan pencegahan Covid-19 itu hingga Olimpiade pada 23 Juli.
Berdasarkan aturan itu, Jepang dapat menggelar acara olahraga besar dengan batas 10 ribu penonton. Aturan ini diperkirakan bakal digunakan dalam gelaran Olimpiade.
Namun, kekhawatiran kian tinggi karena kasus Covid justru naik menjelang Olimpiade. Kaisar Jepang, Naruhito, pun sudah angkat suara mengenai kekhawatirannya akan gelaran ini.
(has)