Perdana Menteri India Narendra Modi mengizinkan pihak swasta membuka jalur vaksinasi Covid-19 berbayar.
Hal itu dilakukan India demi memperluas dan mempercepat vaksinasi nasional di tengah gelombang baru infeksi corona yang lebih parah akibat penyebaran varian Delta corona.
Meski begitu, pemerintah India membatasi harga vaksinasi mandiri di rumah sakit dan klinik swasta itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk vaksin Covaxin dan Covishield yang merupakan buatan dalam negeri dipatok seharga 1.410 Rupee (Rp274 ribu) dan 780 Rupee (Rp151 ribu) per dosis. Biaya itu sudah termasuk pajak dan administrasi, seperti dikutip dari Indian Express.
Sementara itu harga vaksin Sputnik V buatan Rusia adalah 1.145 Rupee (Rp222 ribu) per dosis.
Mulai 8 Juni lalu, pemerintah mengatur agar rumah sakit hanya boleh menambah biaya hingga 150 Rupee (Rp29 ribu).
Program vaksin berbayar sempat dikritik Mahkamah Agung India. Namun, Modi berjanji bahwa warga usia 18 tahun ke atas tetap dapat vaksin gratis.
![]() |
Pada April 2021, Taiwan sempat membuka jalur vaksin mandiri bagi warga lantaran tingkat keinginan vaksinasi yang rendah di antara masyarakat.
Sejauh ini, Taiwan menggunakan vaksin AstraZeneca dalam program vaksin mandiri. Menurut laporan Taiwan News, batas harga vaksin per dosis adalah 600 dolar Taiwan (Rp 310 ribu) per dosis. Biaya administrasi paling mahal yakni 200 dolar Taiwan (Rp 103 ribu).
Namun, program vaksin mandiri ditangguhkan pada Mei lalu karena minimnya pasokan vaksin bagi petugas medis dan garda depan.
(rds/ayp)