Kedutaan Besar Kuba di Paris, Prancis, diserang bom molotov pada Selasa (27/7).
Menurut laporan, serangan itu membuat bangunan Kedutaan Besar Kuba mengalami kerusakan, tetapi para diplomatnya selamat.
Lihat Juga : |
Seperti dilansir Reuters, Kedutaan Besar Kuba mengunggah gambar kerusakan bangunan akibat serangan itu di media sosial Twitter. Mereka juga mengecam pelakunya, tetapi mereka tidak menyatakan secara langsung siapa pihak yang berada di balik kejadian itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka yang bertanggung jawab atas perbuatan ini adalah mereka yang memantik kekerasan dan kebencian terhadap negara kami," demikian isi pernyataan Kementerian Luar Negeri Kuba melalui Twitter.
Menurut sumber di kepolisian setempat, para penyidik masih memeriksa tempat kejadian perkara. Selain itu mereka menyatakan belum bisa menyimpulkan motif serangan itu.
Kuba saat ini tengah mengalami gejolak sosial akibat krisis ekonomi dan dugaan kekeliruan pemerintah setempat dalam menghadapi pandemi Covid-19. Hal itu menyebabkan penduduk Kuba menggelar aksi protes pekan lalu.
Pemerintah Kuba yang berhaluan komunis lantas membatasi akses internet dan media sosial guna meredam protes dari penduduk.
Sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat, pada Senin kemarin mengecam sikap pemerintah Kuba yang melakukan penangkapan besar-besaran terhadap orang-orang yang dituduh sebagai penggerak aksi unjuk rasa. Mereka juga mendesak Kuba supaya segera memulihkan akses internet.
Pekan lalu AS kembali menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Kuba dengan alasan penangkapan sewenang-wenang terhadap para pengunjuk rasa.
(ayp/ayp)