Menlu Sebut RI dan AS Hadapi Dominasi Covid Varian Delta

CNN Indonesia
Kamis, 05 Agu 2021 14:29 WIB
Menlu RI, Retno Marsudi, mengatakan Indonesia dan AS sama-sama tengah menghadapi ancaman Covid-19 varian Delta yang terus meluas dengan cepat.
Menlu RI, Retno Marsudi, mengatakan Indonesia dan AS sama-sama tengah menghadapi ancaman Covid-19 varian Delta yang terus meluas dengan cepat. (Dok. Kemlu RI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, mengatakan bahwa Indonesia dan Amerika Serikat sama-sama tengah menghadapi ancaman Covid-19 varian Delta yang terus meluas dengan cepat.

Pernyataan itu diutarakan Retno usai bertemu dengan sejumlah petinggi industri farmasi, universitas, dan pejabat kesehatan Amerika Serikat.

"Beberapa informasi yang dapat saya sampaikan dari hasil pertemuan itu adalah bahwa varian Delta sedang mendominasi penyebaran virus corona di seluruh dunia, termasuk di Indonesia dan di AS. Lebih dari 93% kasus Covid-19 di AS adalah varian Delta," ucap Retno dalam jumpa pers virtual dari Washington D.C pada Rabu (4/8) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Virus corona varian Delta pertama kali teridentifikasi di India dan dianggap sebagai mutasi virus SARS-CoV-2 paling mematikan sejauh ini karena lebih cepat menular. Selain itu, varian Delta juga dianggap menyebabkan pasien Covid-19 mengidap gejala lebih parah.

Retno menyinggung data statistik John Hopkins University yang memaparkan bahwa dalam tujuh hari terakhir, AS mengalami kenaikan kasus Covid-19 sebanyak 48 persen dan angka kematian juga naik 40 persen.

"Data ini menunjukkan bahwa semua negara tengah menghadapi tantangan yang sama," ucap Retno.

Sementara itu di Indonesia, Kementerian Kesehatan mencatat kasus varian Delta B1617.2 telah teridentifikasi menyebar di 24 provinsi dengan jumlah 1.064 kasus berdasarkan data 31 Juli lalu. Jumlah itu meningkat 10,9 persen dibandingkan temuan pada 29 Juli 2021dengan 948 kasus varian Delta.

Selama berada di Washington D.C, Retno juga membicarakan kerja sama penanganan pandemi Covid-19 dengan Menlu AS, Anthony Blinken, dan Penasihat Keamanan Nasional AS (NSA), Jake Sullivan.

Ia mengatakan bahwa AS berencana memberikan bantuan tambahan senilai US$30 juta atau Rp430 miliar berupa oksigen, obat-obatan, dan alat kesehatan lainnya bagi Indonesia.

Sebagian dari 30 juta dolar bantuan tambahan itu juga akan digunakan untuk menunjang pasokan medis merawat pasien-pasien Covid-19 serta meningkatkan kemampuan Indonesia menyuntikkan vaksin dengan mendukung rantai dingin distribusi vaksin.

[Gambas:Video CNN]

Sejauh ini, total dukungan kerja sama AS terhadap Indonesia sejak awal pandemi mencapai US$65 juta atau Rp932,7 miliar.

Beberapa waktu lalu, AS juga menyumbangkan 8.000.160 dosis vaksin Moderna melalui mekanisme kerja sama dose-sharing Covax Facility. Sebanyak 3,5 juta dosis tambahan vaksin Moderna juga telah tiba di Jakarta pada 1 Agustus lalu.

Selain soal pandemi Covid-19, Retno juga turut membahas beberapa isu lain, mulai dari penguatan kerja sama ekonomi RI-AS, situasi di Myanmar, Afghanistan, hingga penanganan perubahan iklim.

(rds/has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER