Warga Afghanistan Kabur: Taliban Ambil Paksa Gadis dan Janda

CNN Indonesia
Selasa, 10 Agu 2021 16:53 WIB
Puluhan ribu warga Afghanistan kabur karena Taliban merajalela. Mereka takut karena Taliban kian agresif, merampok rumah hingga mengambil paksa gadis dan janda.
Puluhan ribu warga Afghanistan kabur karena Taliban merajalela. Mereka takut karena Taliban kian agresif, merampok rumah hingga mengambil paksa gadis dan janda. (AFP/Elise Blanchard)
Jakarta, CNN Indonesia --

Puluhan ribu warga Afghanistan kabur dari daerah tempat tinggal mereka karena Taliban mulai merajalela. Mereka takut karena Taliban kian agresif menekan warga, mulai dari merampok rumah hingga mengambil paksa gadis dan janda.

Sejumlah warga Afghanistan dari berbagai penjuru negara menceritakan pengalaman mengerikan itu setibanya di ibu kota, Kabul, pada awal pekan ini.

Rahima, seorang warga yang kini berkemah di Kabul bersama ratusan orang lainnya, mengatakan bahwa Taliban sangat brutal ketika mengambil alih daerah tempat tinggalnya di Provinsi Sheberghan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Taliban memukuli orang dan menjarah," ujar Rahima kepada AFP.

Ia kemudian bercerita, "Jika ada gadis atau janda di dalam satu keluarga, mereka mengambilnya secara paksa. Kami harus kabur demi melindungi kehormatan kami."

Seorang warga lainnya yang kabur dari Kunduz, Farid, mengaku frustrasi karena Taliban berulah ketika kehidupan warga sendiri sebelumnya sudah terlampau sulit.

"Kami sangat lelah dan hati kami sudah kelam karena kehidupan," tuturFarid.

Farid tak dapat membayangkan jika Taliban kembali berkuasa seperti medio 1996-2001 lalu. Di bawah kendali Taliban, semua warga perempuan tak boleh mendapatkan edukasi dan dilarang bekerja.

Para warga juga terkekang karena tak diperbolehkan melakukan berbagai aktivitas lain, seperti bermain musik atau menonton saluran televisi yang non-religius.

Jika tertangkap melanggar aturan, Taliban akan langsung bertindak keras. Para pelanggar dapat dirajam, dicambuk, bahkan dihukum mati.

Mengingat bayang-bayang kenangan kelam itu, para warga pun khawatir ketika Taliban mulai kembali melakukan serangan besar-besaran belakangan ini, tepatnya setelah Amerika Serikat dan NATO memutuskan untuk menarik pasukan mereka dari Afghanistan.

[Gambas:Video CNN]

Taliban mengklaim sudah menguasai 90 persen wilayah Afghanistan. Mereka bahkan sudah merebut ibu kota enam provinsi dalam waktu kurang dari sepekan.

Meski demikian, pasukan pemerintah bersumpah akan merebut kembali daerah-daerah yang kini dikuasai Taliban. Milisi-milisi warga juga siap angkat senjata untuk membantu pasukan pemerintah.

Salah satu pentolan di Mazar, Atta Mohammad Noor, mengatakan bahwa ia siap berjuang sampai titik darah penghabisan.

"Saya lebih baik mati dengan hormat ketimbang mati dalam kesengsaraan," katanya.

(has)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER