KILAS INTERNASIONAL

WNI Cerita Panic Buying China sampai Lonjakan Covid di 53 Negara Eropa

CNN Indonesia
Rabu, 10 Nov 2021 06:30 WIB
Situasi panic buying di China. (Foto: REUTERS/THOMAS PETER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Cerita warga Indonesia di China soal fenomena panic buying hingga Taiwan beberkan rencana lawan serangan China meramaikan berita internasional pada Selasa (9/11).

Berikut kilas berita internasional kemarin.

1. WHO Sebut Covid Melonjak di 53 Negara Eropa, Mengkhawatirkan

Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Eropa, Hans Kluge, mengatakan bahwa lonjakan kasus Covid-19 di 53 negara di kawasan Eropa kini sangat mengkhawatirkan.

"Kami, sekali lagi, menjadi episentrum penularan. Laju penularan saat ini di 53 negara di Benua Eropa menjadi perhatian serius," kata Kluge seperti dikutip AFP, Selasa (9/11).

Saat ini, kasus Covid-19 di Eropa mencapai 78 juta kasus. Jumlah tersebut mengungguli kasus di Asia Tenggara, Mediterania Timur, Pasifik Barat, dan Afrika.

Merujuk satu proyek yang bisa dipercaya, kata Kluge, jika tren saat ini bertahan, berarti akan ada setengah juta kematian akibat Covid-19 di Eropa pada Februari mendatang. Peningkatan kasus itu diamati di semua kelompok umur.

2. WNI Singgung Isu Konflik Taiwan Terkait Panic Buying di China

Seorang warga negara Indonesia (WNI) yang menetap di China menyinggung isu konflik Taiwan terkait panic buying warga sejumlah kota di sana.

Rumor konflik China dengan Taiwan disebut jadi salah satu yang membuat panic buying warga di Negeri Tirai Bambu.

Ketika ditanya, ia menceritakan bahwa di daerah tempat tinggalnya di Shanghai tak terjadi panic buying.

Sebelumnya, warga China disebut tengah mengalami panic buying. Beberapa media internasional mengatakan stok pangan di negara itu tengah diborong masyarakat.

Mengutip South China Morning Post, lonjakan pembelian pangan oleh warga ini dimulai dari pemberitahuan Kementerian Perdagangan China yang mengimbau pemerintah setempat untuk menjaga suplai dan harga pangan, pada Senin (1/11).

3. Aturan Baru Covid Singapura, Warga Tolak Vaksin Harus Bayar RS Sendiri

Singapura menetapkan aturan baru untuk mencegah penyebaran Covid-19. Mulai 8 Desember mendatang, warga yang menolak vaksinasi harus membayar biaya pengobatan sendiri jika tertular Covid-19.

Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengumumkan keputusan itu pada Senin (8/11), setelah mereka menerima laporan bahwa kebanyakan pasien Covid-19 yang dirawat di unit perawatan intensif (ICU) belum divaksinasi.

"Oleh karena itu, mulai 8 Desember 2021, pasien Covid-19 yang memilih untuk tidak divaksinasi akan menanggung biaya rumah sakit dan Fasilitas Penanganan Komunitas," demikian pernyataan MOH yang dirilis disitus resmi mereka.

Dengan keputusan ini, pemerintah Singapura tak lagi akan menanggung biaya perawatan warga yang memenuhi syarat vaksinasi, tapi memilih untuk tak disuntik.


4. Taiwan Beberkan Rencana Lawan Serangan China

Taiwan membeberkan rencana mereka untuk melawan serangan China yang diduga bakal merebut kedaulatan mereka.

Kementerian Pertahanan Taiwan membeberkan rencana tersebut dalam laporan strategi militer dua tahunan yang dirilis pada Selasa (9/11).

Laporan itu memaparkan rencana-rencana angkatan bersenjata Taiwan untuk memperluas jangkauan pencegahan militer ke pantai China. Rencana itu disusun jika sewaktu-waktu Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) menyerang.

"Kelemahan PLA yakni saat fase transit di laut. Pasukan bersenjata harus mengambil kesempatan penting ini dari penghalang alami Selat Taiwan dan berjuang dengan cara yang tangguh," demikian kutipan laporan itu.

(rds)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK