Deretan Milisi Tak Senang Taliban Menang, ISIS hingga JAD

CNN Indonesia
Kamis, 26 Agu 2021 16:50 WIB
Deretan milisi yang tak senang Taliban menang di Afghanistan(Foto: REUTERS/STRINGER)
Jakarta, CNN Indonesia --

Di tengah euforia kemenangan Taliban yang berhasil berkuasa lagi di Afghanistan, kelompok tersebut masih dihantui ancaman dari milisi-milisi musuh yang tak suka dengan capaian mereka.

Meski banyak kelompok milisi hingga ekstremis yang menyatakan terinspirasi Taliban, tak sedikit pula yang membenci mereka.

Berikut deretan kelompok milisi yang dinilai tak senang dengan pergantian kekuasaan di Afghanistan dan dinilai sebagai saingan Taliban.


Brigade Fatemiyoun

Brigade Fatemiyoun disebut salah satu milisi yang membuat Taliban ketar-ketir. Kelompok itu merupakan salah satu milisi berbasis di Iran yang disebut dapat sokongan dari Teheran.

Brigade Fatemiyoun yang berhaluan Islam syiah terdiri dari imigran Afghanistan yang mengungsi ke Iran demi menghindari ancaman Taliban. Saat ini, milisi tersebut disebut berjumlah 60 ribu pasukan.

Dikutip Deutsche Welle, sebagian besar dari mereka merupakan warga Afghanistan dari etnis minoritas Hazara yang selama ini menjadi target persekusi Taliban, kelompok yang berbaiat pada aliran Suni, karena menganggap mereka sebagai kafir.

Saat Taliban berkuasa di Afghanistan 1996-2001, ratusan ribu etnis Hazara di Afghanistan melarikan diri ke Iran. Saat itu, Iran disebut banyak merekrut para pengungsi Afghanistan menjadi milisi.

Selama ini Brigade Fatemiyoun disebut mendapat fasilitas pelatihan hingga perlengkapan tempur dari Iran.

"Anggota Fatemiyoun kebanyakan berusia 20 tahunan dan 30 tahunan, dimotivasi terutama oleh kekurangan ekonomi dan kerentanan karena status imigran mereka," bunyi laporan United States Institute of Peace (USIP) seperti dikutip media lembaga pendidikan AS PBS, Front Line.

Pada 2019, Amerika Serikat memasukkan Brigade Fatemiyoun sebagai kelompok teroris karena "memasok dukungan material" bagi Garda Revolusi Iran.

Jamaah Ansharut Daulah (JAD)

Bergeser sedikit ke timur, Taliban juga memiliki musuh di Asia Tenggara. Ialah jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang merupakan salah satu kelompok militan di Indonesia yang berbaiat pada ISIS.

Pengamat terorisme Noor Huda Ismail menyebut jaringan JAD cenderung tidak senang dengan kemenangan Taliban di Afghanistan.

Noor yang bergabung dengan grup WhatsApp yang berisi kelompok JAD dan Jemaah Islamiyah, mengamati sikap mereka atas kemenangan Taliban.

Berdasarkan pantauannya, JAD tidak senang dengan kemenangan Taliban karena kelompok itu dinilai masih menggunakan standar Barat, seperti melakukan negosiasi dan diplomasi.

"JAD itu yang pro ISIS malah enggak senang dengan kemenangan Taliban," kata Noor saat dihadirkan sebagai sumber di Mata Najwa yang disiarkan secara live di Mata Najwa, Rabu (25/8) malam.

Sejumlah pihak memang khawatir bahwa kemenangan Taliban di Afghanistan memberikan inspirasi dan motivasi baru yang membangkitkan semangat kelompok radikal di Indonesia.

"Taliban menang ini akan pasti, akan dijadikan motivasi, membangkitkan semangat di [kelompok] radikal Indonesia ini," kata Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj dalam webinar 'Langkah Nyata Merajut Kebhinekaan NKRI' yang disiarkan di NU Channel, Jumat (20/8) malam.

ISIS musuh bebuyutan Taliban, baca di halaman berikutnya...

Sayap Kelompok ISIS di Afghanistan


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :