Presiden Polandia Andrzej Duda menyebut serangan ke Bandara Kabul itu sebagai "tindakan pengecut".
Duda turut menyampaikan rasa solidaritasnya terhadap para korban terdampak.
"Polandia berdiri bersama teman-teman AS dan Afghanistan kami," ujarnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Presiden Prancis Emmanuel Macron juga berjanji akan memantau evakuasi sampai akhir.
"(saya) berbelasungkawa kepada keluarga korban warga Amerika dan Afghanistan," katanya.
Tak lupa, Macron turut menganggap para personel tentara yang melakukan proses evakuasi di Afghanistan sebagai pahlawan.
Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez menunjukkan dukungannya kepada warga Afghanistan.
"Komunitas Internasional mendukung rakyat Afghanistan," ujarnya.
Ia juga mengaku akan bekerja untuk mengevakuasi orang sebanyak mungkin.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau berjanji akan bekerja sama dengan negara mitra untuk memberi tempat aman para pengungsi di negaranya.
"Hati kami hancur untuk rakyat Afghanistan dan orang-orang terkasih dari para korban, termasuk para perempuan dan laki-laki pemberani dari sekutu kami," katanya.
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg turut mengecam teror bom di Bandara Kabul dan mengatakan "prioritas kami tetap mengevakuasi sebanyak mungkin orang ke tempat yang aman secepat mungkin."
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi mengecam serangan ISIS tersebut yang menurutnya jauh dari ajaran agama.
"Itu tidak sesuai dengan semua prinsip agama dan nilai moral dan kemanusiaan," tegasnya.
Saudi menyatakan berdiri bersama rakyat Afghanistan dan menyampaikan belasungkawa serta simpatinya kepada keluarga para korban.
Kementerian Luar Negeri Turki turut mengecam serangan ini.
"Serangan keji ini sangat tidak bisa diterima," katanya.
Turki juga turut menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan rakyat Afghanistan.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Mesir menyebut serangan di Bandara Kabul sebagai aksi "terorisme yang mengerikan."
Kementerian Luar Negeri Bahrain juga mengutuk insiden itu dengan berkata, "tindakan teroris keji bertentangan dengan semua nilai dan prinsip moral dan kemanusiaan".
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus juga turut buka suara soal serangan ini.
"Warga sipil harus dilindungi WHO ada di #Afghanistan dan siap mendukung fasilitas kesehatan untuk merawat yang terluka," katanya.
(isa/rds)