4 Pentolan Taliban yang Disebut Pimpin Kabinet Afghanistan
Taliban menyatakan akan mengumumkan pemerintahan baru Afghanistan dalam beberapa hari ke depan.
Juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengklaim pemerintahan baru Afghanistan nanti akan mewakili seluruh golongan dan kelompok yang ada di negara itu.
Mujahid juga menuturkan sejumlah mantan pejabat militer Afghanistan era pemerintahan Presiden Ashraf Ghani yang digulingkan juga akan bergabung dalam pemerintahan baru rezim Taliban.
Meski begitu, Mujahid enggan membeberkan lebih lanjut formasi pemerintahan baru Afghanistan tersebut dan mengatakan detail informasi akan dipublikasikan dalam waktu dekat.
Namun, dikutip Reuters, sejumlah nama telah digadang-gadang bakal mengisi jabatan tertinggi dalam pemerintahan baru Afghanistan ini.
Sumber juga menuturkan pemerintahan baru ini akan bersifat sementara sampai pembentukan kabinet yang inklusif dan berdasarkan konsensus resmi diputuskan.
Sumber itu pun memaparkan pemerintahan sementara ini hanya akan terdiri dari anggota Taliban. Itu akan dari 25 menteri, dewan penasihat atau syura yang terdiri dari 12 cendekiawan Muslim.
Taliban juga dikabarkan tengah menyusun loya jigra atau majelis akbar yang mempertemukan perwakilan dari seluruh masyarakat Afghanistan untuk membahas konstitusi dan struktur pemerintahan masa depan.
Berikut lima tokoh senior Taliban yang digadang akan menduduki jabatan tinggi di pemerintahan baru Afghanistan.
Abdul Ghani Mullah Baradar
Baradar, salah satu pendiri Taliban, disebut akan memimpin pemerintahan baru Afghanistan.
Baradar sendiri memang sudah sejak awal digadang-gadang bakal naik sebagai pemimpin pemerintahan Afghanistan sejak Taliban menguasai lagi negara itu pada 15 Agustus.
Selama ini Baradar menjabat sebagai Kepala Biro Politik Taliban. Ia kerap memimpin delegasi Taliban menemui perwakilan negara-negara lain, termasuk berkunjung ke Moskow, Islamabad, Teheran, dan Beijing.
Ia juga pernah bertemu dengan wakil Republik Indonesia, Menteri Luar negeri RI, Retno Marsudi beberapa waktu lalu.
Baradar pula yang menjadi perwakilan Taliban yang berunding langsung dan menandatangani kesepakatan dengan Amerika Serikat di Doha, Qata, pada Februari 2020.
Baradar sempat ditahan intelijen Pakistan pada awal 2010. Setelah bebas pada Oktober 2018, Baradar ditunjuk Taliban sebagai kepala misi diplomatik kelompok itu di Doha, Qatar.
Saat rezim Taliban berkuasa pada 1996-2001, Baradar pernah menjabat sebagai wakil menteri pertahanan Afghanistan.