Satu kapal coast guard China (CCG) dilaporkan menerobos wilayah perairan Malaysia di Laut China Selatan pada pekan lalu, beberapa hari setelah 16 jet militer Beijing melanggar batas udara Negeri Jiran. Kepala Kapten Badan Aparat Maritim Malaysia (MMEA), Fauzi Othman, menyatakan bahwa pihaknya mendapatkan laporan mengenai penerobosan ini pada 4 Juni lalu.
Membalas hal ini, AS menuturkan bahwa salah satu armada kapal induknya, USS Reagan, telah memasuki Laut China Selatan untuk melakukan misi rutin pada 15 Juni.
Lihat Juga : |
"Di Laut China Selatan, kelompok penyerang tengah melakukan operasi keamanan maritim, meliputi operasi penerbangan dengan pesawat, latihan serangan maritim, dan pelatihan taktis terkoordinasi antara unit darat dan udara," kata Angkatan Laut AS melalui pernyataan seperti dikutip Reuters.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada 12 Juli, Militer China mengatakan pihaknya telah mengusir kapal perang AS yang secara ilegal memasuki perairan dekat Kepulauan Paracel di Laut China Selatan.
Pada 3 Agustus, India mengirim empat kapal perang ke Laut China Selatan untuk mengikuti serangkaian latihan perang dengan Amerika Serikat, Jepang, dan Australia selama dua bulan. Di hari yang sama, Jerman mengirim kapal perang kelas fregat 'Bayern' ke kawasan Indo-Pasifik untuk pertama kalinya dalam hampir 20 tahun di tengah panasnya isu Laut China Selatan.
Dikutip dari AFP, kapal tersebut berlayar dari pelabuhan Wilhelmshaven dengan mengangkut lebih dari 200 tentara untuk misi enam bulan demi memperkuat kehadiran Jerman di kawasan.
Pada 29 dan 30 Agustus, empat kapal perang China juga sempat berlayar di perairan internasional Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) AS, yakni di wilayah lepas pantai Kepulauan Aleutian di Alaska.
Korsel mengumumkan berhasil menguji coba rudal balistik dari kapal selam (SLBM) untuk pertama kalinya pada 7 September. Uji coba itu menjadikan Korsel sebagai negara tanpa senjata nuklir pertama yang memiliki teknologi senjata seperti itu. SLBM itu dibangun sebagai upaya pertahanan Korsel menghadapi ancaman Korea Utara yang memiliki senjata nuklir.
Sehari kemudian, AS mengirimkan satu kapal perusak rudal ke dekat wilayah sengketa di Laut China Selatan. AS mengirimkan kapal USS Benfold beberapa hari setelah China menerapkan hukum maritim baru yang mewajibkan identifikasi terlebih dahulu sebelum memasuki wilayah perairannya.
Tak mau kalah, Korut juga kembali menguji peluncuran rudal balistik pada akhir 12 September. Menurut laporan kantor berita Korea Utara, KCNA, yang dikutip Reuters, Senin (13/9), rudal itu terbang sejauh 1.500 kilometer sebelum mengenai sasaran dan kemudian jatuh ke wilayah perairan.
Korea Selatan pun kembali melakukan manuver politik. Militer Korsel dilaporkan baru saja melakukan uji coba peluncuran misil balistik dari kapal selam, Rabu (15/9). Di hari yang sama, kapal perang China dikabarkan mendekati wilayah AS di Alaska.
Kabarnya, kapal perang ini digunakan untuk pelatihan laut lepas armada pertahanan Angkatan Laut China. Pada bulan yang sama, China juga menempatkan kapal perang mereka untuk mendekati wilayah perairan Jepang.
(pwn/bac)