4 Negara Syariat Islam yang Ada Wakil Perempuan di Kabinet

CNN Indonesia
Minggu, 19 Sep 2021 08:50 WIB
Arab Saudi, Iran, hingga Pakistan tiga negara syariat Islam yang pernah dan masih melibatkan perempuan dalam kabinet mereka.
Menteri Bidang Toleransi UEA Sheikha Lubna Khalid Al Qasimi. (Getty Images via AFP/JP YIM)

3. Uni Emirat Arab (UEA)

Sheikha Lubna Al Qasimi merupakan menteri perempuan yang menjabat di UEA. Saat ini Qasimi menjabat sebagai Menteri Bidang Toleransi UEA bersamaan dengan perubahan kabinet yang dilakukan pada 2016 lalu.

Melansir laman resmi kabinet UEA, Qasimi juga pernah menjadi Menteri Ekonomi UEA pada 2004, Menteri Perdagangan Luar Negeri di 2008, dan Menteri Kerjasama dan Pembangunan Internasional di 2013.

Selain Qasimi, Maryam Mohammed Khalfan Al Roumi juga pernah menjadi menteri di UEA. Ia menjabat sebagai Menteri bidang Urusan Sosial UEA di 2006. Roumi juga menjadi anggota Forum Internasional untuk Perempuan di London, mewakili masyarakat Arab, dilansir laman resmi pemerintah UEA.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maitha binti Salem Al Shamsi juga memegang jabatan sebagai Menteri Negara UEA pada 2008 silam. Sebelumnya dia memegang beberapa pekerjaan administrasi, akademik dan penelitian di Universitas Uni Emirat Arab. Shamsi juga pernah menjadi konsultan untuk Shaikha Fatima binti Mubarak, istri dari Presiden UEA sebelumnya, Zayed bin Sultan Al Nahyan.

Reem binti Ebrahim Al Hashimy juga turut memegang jabatan di kabinet UEA. Ia menjadi Menteri untuk Kerjasama Internasional di 2016. Sebelumnya, Hashimy juga pernah menjabat sebagai Menteri Negara di 2008, yang berfokus menangani isu luar negeri.

4. Pakistan

Pakistan pernah memiliki perdana menteri perempuan, Benazir Bhutto. Ia menjabat sebagai PM Pakistan dalam dua periode, yakni pada 1988 sampai 1990, dan 1993 sampai 1996. Namun, ia tertimpa berbagai masalah.

Pada tahun 1999 Bhutto dan suaminya, Asif Ali Zardari dipenjara sejak 1996 karena dituduh melakukan korupsi, tetapi hukuman ini dihentikan pada 2001.

Putusan ini membuatnya mengasingkan diri di London dan Dubai, dilansir Britannica. Pada Oktober 2007 Bhutto kembali ke Palestina setelah delapan tahun mengasingkan diri.

Perayaan yang menandai kembalinya Bhutto dirusak oleh serangan bunuh diri, di mana banyak pendukungnya terbunuh. Bhutto juga terbunuh dalam serangan serupa saat berkampanye dalam pemilihan parlemen.

(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER