Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan keprihatinan dunia terkait kesenjangan akses vaksin Covid-19.
Retno mengatakan ketimpangan tersebut merujuk fakta bahwa dari lebih 6 miliar dosis vaksin yang telah disuntikkan di seluruh dunia, 80 persen di antaranya dilakukan di negara-negara berpenghasilan tinggi dan di atas menengah.
"Presiden RI di hadapan Sidang Majelis Umum PBB ke-76 juga mengangkat keprihatinan tersebut. Presiden mengatakan pemulihan ekonomi hanya dapat dilakukan jika kita dapat mengatasi pandemi bersama. Pandemi hanya akan dapat diatasi jika kita dapat mempersempit ketimpangan akses terhadap vaksin," ujar Menlu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Retno, pesan yang sama disampaikan Presiden dalam KTT Global Summit to End COVID-19 Pandemic pada 22 September.
Konferensi yang diinisiasi oleh Presiden Biden dari AS tersebut bertujuan untuk menggalang dukungan dan aksi nyata untuk mewujudkan ketersediaan tambahan tujuh miliar dosis vaksin pada akhir 2021 serta tujuh miliar dosis berikutnya pada pertengahan 2022.
Dalam pertemuan tersebut, ujarnya, presiden mengatakan ketimpangan vaksin antarnegara harus diatasi melalui COVAX Facility, kerja sama dose-sharing, dan peningkatan akses yang merata terhadap vaksin.
"Politisasi dan nasionalisme vaksin harus diakhiri. Solidaritas dan kerja sama merupakan kunci untuk dunia keluar dari pandemi, pulih bersama," tegas Retno.
"Mesin diplomasi kita terus bekerja menjalin kerja sama dalam berbagai bentuk agar kebutuhan vaksin kita tercukupi," tambahnya.
Di sisi lain, menyambut donasi vaksin yang diterima pemerintah Indonesia hari ini, Retno menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Pemerintah RRT, perusahaan Sinovac, dan Red Cross Society China dalam mendukung ketersediaan vaksin di tanah air.
Sementara itu, Duta Besar Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk Indonesia Xiao Qian menyampaikan bahwa donasi vaksin merupakan bentuk dukungan Pemerintah RRT bagi Indonesia dalam memerangi pandemi Covid-19, menyusul bantuan 120 ventilator, 400 oksigen generator dan peralatan kesehatan lainnya pada Agustus lalu.
"Di bawah kepemimpinan kuat Presiden Joko Widodo serta kerja sama seluruh bangsa Indonesia, RRT percaya Indonesia akan segera dapat mengalahkan pandemi dan memulihkan perekonomian," ujar Xiao Qian.
Sejak pandemi bermula, Indonesia dan RTT telah melakukan berbagai kerja sama penanggulangan Covid-19, terutama terkait penyediaan vaksin.
Berkat dukungan dan peran serta banyak pihak, termasuk bantuan vaksin dari sejumlah negara, Indonesia saat ini termasuk salah satu negara dengan tingkat capaian vaksinasi tertinggi di dunia.
Namun masih dibutuhkan upaya keras dan peran serta masyarakat untuk memenuhi target 208 juta penduduk Indonesia tervaksinasi.
(fef)