Pengamat mengungkapkan pendapat mereka soal ketakutan China sehingga pemerintah Xi Jinping membuat aturan 'gila' soal budaya pop.
Mengutip dari AFP, peneliti dari Universitas Newcastle, Altman Peng, mengatakan bahwa China takut gagal melakukan regenerasi di kalangan anak muda mereka.
Kenyataan budaya pop global mulai tayangan televisi, fandom, hingga gim online dikhawatirkan membuat generasi muda memiliki mentalitas yang lemah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada ketakutan akan masa depan negara itu yang dikaitkan dengan kualitas generasi muda mereka," ujar Altman Peng kepada AFP.
Ketika ketegangan dengan negara-negara kembali mencuat, China menyuntik narasi patriotik dan militeristik kepada para warga. Narasi itu termasuk nilai-nilai maskulinitas seperti yang tergambar dalam film Wolf Warrior.
Presiden Xi Jinping dalam pidatonya beberapa waktu lalu bahkan secara terbuka mengingatkan para pejabat muda Partai Komunis tak boleh menjadi pengecut yang tidak berdaya.
Pembuat kebijakan dan media pemerintah juga kerap mencuatkan kecemasan akan pengaruh buruk asing terhadap generasi muda China.
Dalam beberapa bulan terakhir, pemerintah China getol mengeluarkan sederet aturan baru yang dianggap 'gila' untuk beberapa orang, seperti membatasi anak bermain game online hingga melarang pria yang tidak maskulin atau macho tampil di televisi.
Lihat Juga : |
Aturan lain di China yaitu larangan praktik les privat dan bimbingan belajar, membekukan puluhan akun Korean Pop (K-pop),
Aturan-aturan itu disebut sejumlah pengamat merupakan upaya pemerintah China "merestorasi" nila-nilai komunisme yang selama ini mulai memudar di tengah masyarakat, terutama soal kesetaraan sosial.