Johnson & Johnson Ajukan Izin Darurat Suntikan Booster di AS

Reuters | CNN Indonesia
Selasa, 05 Okt 2021 18:45 WIB
Johnson & Johnson (J&J) telah mengajukan izin penggunaan darurat suntikan booster vaksin Covid-19 untuk usia 18 tahun ke atas di Amerika Serikat. (AFP/TOBIAS SCHWARZ)
Jakarta, CNN Indonesia --

Johnson & Johnson (J&J) secara resmi telah mengajukan izin penggunaan darurat suntikan booster vaksin Covid-18 untuk usia 18 tahun ke atas di Amerika Serikat.

Izin diajukan kepada Badan Pengawasan Obat dan Makanan AS (FDA) pada Selasa (5/10). FDA sendiri pada pekan lalu telah menjadwalkan pertemuan ahli pada 15 Oktober untuk mendiskusikan izin suntikan booster untuk J&J.

Dalam proses pengajuan, J&J juga menyertakan hasil penelitian bahwa booster yang disuntikkan 56 hari setelah dosis pertama bisa memberikan perlindungan 94 persen melawan kasus tak bergejala, dan 100 persen terhadap gejala parah. Antibodi ini akan terbentuk setidaknya 14 hari setelah suntikan booster tersebut.

Vaksin Johnson & Johnson merupakan tipe vaksin viral vector yang memanfaatkan adenovirus nonaktif ke dalam sel tubuh, untuk memicu pembentukan antibodi. Berbeda dari vaksin jenis lainnya, J&J hanya membutuhkan satu dosis.  

J&J mengatakan akan mengirimkan hasil penelitian tentang booster pada lembaga lainnya, seperti Badan Kesehatan Dunia dan Badan Pelaksana Imunisasi Nasional, untuk digunakan sebagai landasan pengambilan keputusan strategi vaksinasi.

Saat ini FDA telah memberikan izin penggunaan darurat booster untuk vaksin jenis Pfizer bagi kelompok usia 65 tahun ke atas, kelompok masyarakat yang berisiko tinggi bergejala parah (memiliki komorbid), serta kelompok pekerja yang berisiko tinggi terpapar virus.

Bulan lalu, Moderna juga telah mengajukan izin darurat untuk suntikan booster.

(vws)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK