Penjual Opium di Afghanistan: Haram Tapi Kami Tak Ada Pilihan

CNN Indonesia
Rabu, 06 Okt 2021 18:52 WIB
Para pedagang opium di Afghanistan bercerita tentang alasan mereka menjual opium, barang yang diharamkan dalam Islam.
Ladang opium di Afghanistan. (pixel2013/Pixabay)

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid bulan lalu, mengatakan bahwa Taliban tidak ingin melihat "narkotika apapun diproduksi." Namun, Mujahid menambahkan Afghanistan membutuhkan dukungan internasional untuk membuat petani beralih dari perdagangan narkoba.

Pernyataan itu membuat pembeli bersiap menghadapi kelangkaan yang mengancam.

"Sehingga harga opium melonjak," kata Zekria.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taliban sendiri mengandalkan penjualan opium untuk membiayai misi pemberontakan mereka atas kepemimpinan rezim Afghanistan sebelumnya yang dianggap boneka Amerika Serikat.

Tak hanya itu, krisis ekonomi yang kini melanda Afghanistan akibat hengkangnya AS juga membuat para pedagang tak bisa beralih dari opium.

"Kami tidak dapat menumbuhkan apa pun saat ini," kata Masoom, seraya menambahkan perdagangan lain tidak memiliki keuntungan sebanyak opium.

Zekria, satu-satunya pencari nafkah dalam keluarga yang terdiri dari 25 orang, setuju dengan pendapat itu.

"Tanpa opium, saya bahkan tidak bisa menutupi pengeluaran saya," tuturnya.

"Tidak ada solusi lain kecuali masyarakat internasional membantu kami," ujar Zekria lagi.

Sebelumnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengingatkan sepertiga dari penduduk Afghanistan terancam mengalami krisis kelaparan. Ancaman ini dinilai membuat pihak Taliban bingung untuk menerapkan pelarangan penjualan opium di negara itu.

Kepala Departemen Kebudayaan Provinsi Kandahar, Maulvi Noor Mohammad Saeed mengatakan kepada AFP bahwa "produksi opium adalah haram dan buruk bagi manusia".

Namun, ia menyebut pelarangan produksi dan penjualan narkotika ini tergantung pada bantuan yang diterima.

"Jika masyarakat internasional siap membantu para petani untuk tidak menanam opium, maka kami akan melarang opium," ujar Saeed.

Afghanistan sendiri menjadi pemasok opium terbesar dunia sejak tiga puluh tahun terakhir.

Saat ini, sekitar 224 ribu hektare lahan di Afghanistan digunakan untuk budidaya bunga opium poppy pada 2020. Luas area itu mengalami peningkatan sebesar 61 ribu hektare atau 37 persen jika dibandingkan 2019.

Bersumber dari Survei Opium Afghanistan bersama oleh Otoritas Statistik dan Informasi Nasional Afghanistan (NSIA) dan Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC), potensi produksi opium di Afghanistan diperkirakan bisa mencapai 6.300 ton.

(pwn/bac)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER