Pengadilan Tinggi Inggris memutuskan penguasa Dubai, Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum telah menggunakan agen Dubai dan Uni Emirat Arab (UEA) untuk meretas dan memantau telepon mantan istrinya Putri Haya binti al-Hussein, penasihat hukumnya, dan stafnya.
Peretasan terjadi selama perebutan hak asuh atas dua anak mereka.
Andrew McFarlane, hakim pengadilan keluarga paling senior di Inggris, dalam pertimbangan putusannya menyatakan pihaknya telah menemukan bahwa sang penguasa dengan menggunakan jaringan pelayan dan agennya telah meretas ponsel Putri Haya, asisten pribadinya, pengacaranya Baroness Shackleton dan Nicholas Sopan santun, dan dua anggota staf keamanan pribadinya dengan menggunakan perangkat lunak "Pegasus" yang dilisensikan ke Dubai dan UEA oleh perusahaan Israel.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perangkat lunak itu digunakan selain untuk melacak lokasi target, juga untuk mendengarkan panggilan telepon, mengakses daftar kontak, kata sandi, kalender, dan foto mereka, dan membaca pesan yang diterima melalui aplikasi, email, dan SMS.
McFarlane mengatakan dalam putusannya, pengadilan menyatakan temuan tersebut menunjukkan adanya penyalahgunaan kepercayaan total dan kekuasaan.
"Ini adalah pelecehan yang diperparah dengan cara sang ayah menentang tuduhan ini dan menginstruksikan pengacaranya. Terlepas dari banyaknya bukti, fakta peretasan tidak pernah diakui, juga fakta peretasan seperti itu dilakukan oleh Pegasus," kata McFarlane seperti dikutip dari CNN.com, Kamis (7/10).
"Pada tahap apa pun sang ayah tidak menunjukkan tanda-tanda kepedulian terhadap ibu, yang merawat anak-anak mereka, atas dasar bahwa ponselnya telah diretas dan keamanannya disusupi. Sebaliknya, dia telah membentuk tim forensik yang tangguh untuk menantang temuan tersebut," tambahnya.
Sementara itu dalam sebuah pernyataan yang disampaikannya Rabu, Sheikh Mohammed menentang keputusan itu. Ia mengatakan tuduhan itu diberikan dengan dasar gambaran yang tidak lengkap.
"Saya selalu menyangkal tuduhan yang ditujukan kepada saya dan saya terus melakukannya. Hal-hal ini menyangkut operasi keamanan negara yang seharusnya. Sebagai Kepala Pemerintahan yang terlibat dalam proses keluarga pribadi, tidak pantas bagi saya untuk memberikan bukti tentang hal-hal sensitif seperti itu. baik secara pribadi atau melalui penasihat saya di pengadilan asing. Baik Emirat Dubai maupun UEA tidak menjadi pihak dalam proses ini, dan mereka tidak berpartisipasi dalam persidangan. Oleh karena itu, temuan itu pasti didasarkan pada gambaran yang tidak lengkap, "kata pernyataannya.
(cnn.com/agt)